SOLO, KOMPAS.TV - Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah pada pertengahan bulan Hijriah. Puasa ini dianjurkan dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulan Hijriah.
Namun, sat bulan Zulhijjah, puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 14, 15, 16 atau setelah tiga hari tasyrik.
Pertengahan bulan Hijriah kali ini bertepatan dengan tanggal 26, 27, dan 28 Januari 2021.
“Ayyamul Bidh” sendiri secara harafiah bermakna hari-hari putih. Ada dua pendapat berbeda terkait asal-usul puasa Ayyamul Bidh.
Mengutip Nu.or.id, kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari menjelaskan bahwa penamaan itu terkait kisah Nabi Adam AS saat turun ke muka bumi.
Riwayat Ibnu Abbas menyatakan, ketika Allah menurunkan Nabi Adam ke bumi, seluruh tubuh Nabi Adam terbakar oleh matahari hingga menghitam. Kemudian Allah memberi wahyu agar Nabi Adam berpuasa selama tiga hari.
Selama tiga hari puasa itu, tubuh Nabi Adam perlahan-lahan memutih kembali.
Sementara, pendapat lain menyebut, penamaan Ayyamul Bidh karena malam hari pertengahan bulan bulan bersinar terang benderang sejak matahari terbenam hingga terbit kembali.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan sendiri. Sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim mencatat:
"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kamu lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).
Untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, umat Islam perlu melafalkan niatnya. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh.
Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.
Niat puasa Ayyamul Bidh juga bisa diucapkan setelah fajar terbit. Berikut bacaannya.
Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala"
Artinya: "Saya berniat puasa Ayyamul Bidh, sunah karena Allah ta’ala."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.