JAKARTA, KOMPAS.TV - Cuaca buruk kembali menghambat pencarian korban dan serpihan pesawat sriwijaya air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Namun upaya maksimal tetap dilakukan sedari pagi.
Baca Juga: Hari Terakhir Perpanjangan Pertama Pencarian Pesawat Sriwijaya Air, Pencarian Bawah Laut Dipersempit
Meski situasi cuaca di permukaan cukup buruk, kondisi arus bawah laut tidak terlalu kencang.
Namun cuaca buruk ini memperpanjang durasi persiapan penyelaman.
Pencarian yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB kemarin (18/01), tak hanya fokus mencari rekaman suara kokpit, tetapi juga jenazah korban agar memperbanyak jumlah jasad yang bisa diidentifikasi.
Pada pencarian kemarin, kepingan lain dari casing atau bagian pelindung dari perekam suara kokpit Sriwijaya Air PK-CLC, telah ditemukan.
Kepingan kecil ini, ditemukan di koordinat wilayah yang dekat dengan lokasi penemuan Flight Data Recorder kotak hitam beberapa waktu lalu.
Tim penyelam Dislambair pun telah menandai lokasi itu dan akan melakukan pencarian lebih lanjut, saat cuaca sudah lebih baik.
Sementara itu, pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air PK-CLC diperpanjang 3 hari lagi.
Perpanjangan kedua ini dilakukan dengan alasan kemanusiaan, karena hingga kini Tim DVI secara resmi baru mengidentifikasi 29 penumpang.
Selain mencari korban, tim SAR juga fokus mencari CVR yang merekam data percakapan kokpit, yang jadi bagian penting untuk investigasi KNKT.
Jasa Raharja berikan santunan kepada 25 ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.