JAKARTA, KOMPAS.TV - Meskipun bencana datang silih berganti di tengah ancaman pandemi covid-19, protokol kesehatan jangan sampai diabaikan.
Baca Juga: Update Bencana Longsor Sumedang, Tim SAR Gabungan Berhasil Selamatkan 25 Orang, 8 Orang Masih Dicari
Terkait hal ini, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengingatkan kepada seluruh tim gabungan pencarian korban maupun pengungsi di lokasi bencana menomorsatukan protokol kesehatan.
Hal tersebut penting dilakukan mengingat rentetan bencana yang terjadi saat ini terjadi di tengah pandemi Covid-19.
"Protokol kesehatan jadi penting dan itu jadi catatan kita semua bahwa harus ada protokol kesehatan yang dilaksanakan," kata Raditya dalam konferensi pers secara daring, Minggu (17/1/2021).
"Tim gabungan semua unsur bekerja keras untuk protokol kesehatan tetap dilakukan karena protokol kesehatan nomor satu," lanjut dia.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan agar seluruh pihak yang ada di lokasi bencana tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.
Terutama di lokasi-lokasi pengungsian yang harus dipilah antara kelompok rentan dengan tidak.
"Dalam waktu akan dilakukan terutama para penyintas yang akan dikonsetrasikan di 2 tempat. Jadi yang bisa masuk terbatas," ujar dia.
Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan segera mendistribusikan swab tes ke kawasan yang menjadi tempat titik penting kawasan pengungsian.
Diketahui, saat ini rentetan bencana alam terjadi di Tanah Air.
Mulai dari longsor di Kabupaten Sumedang Jawa Barat, gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, banjir dan longsor di Manado, hingga erupsinya Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur dan Merapi di Yogyakarta.
Sebelumnya, BNPB juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca di Tanah Air saat ini.
Baca Juga: Waspadai Cuaca Buruk, BNPB Ingatkan Masyarakat Kondisi Masa La Nina hingga Februari
"Masyarakat harus tetap waspada dalam kondisi masa la nina sampai Februari 2021," kata Raditya.
Raditya mengatakan, Indonesia kini tengah dihadapkan pada kondisi la nina yang diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2021.
Raditya menjelaskan, longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang bisa terjadi lagi apabila intensitas hujan cukup tinggi.
Oleh karena itu, ia mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tetap waspada terhadap potensi longsor yang mungkin terjadi.
"Kejadian bencana juga dipicu faktor hidrometeorologi, salah satunya curah hujan tinggi," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.