JAKARTA, KOMPAS.TV - Ditemukannya flight data recorder (FDR) atau alat perekam data penerbangan dapat membuka tabir kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Kepala KNKT Soerjanto Thahjono menjelaskan pihaknya membutuhkan waktu dua hingga lima hari untuk mengunggah data yang ada di FDR.
Data FDR yang didapat ini akan mengetahui sistem atau komponen apa yang bermasalah dari pesawat. Namun untuk kesimpulan kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 diperlukan waktu sekitar 11 bulan.
Baca Juga: Black Box FDR Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, CVR Masih Dicari..
“Kesimpulan ini perlu pengujian di laboratorium dan pengujian di engineering simulator yang dimiliki pembuat pesawat. Jadi tergantung kompleksitasnya,” ujar Soerjanto saat dihubungi, Selasa (12/1/2021).
Lebih lanjut Soerjanto menjelaskan pihaknya juga masih menunggu ditemukannya Cockpit voice recorder (CVR) atau alat perekam percakapan pilot dan co-pilot.
Menurut Soerjanto tim masih melakukan pencarian di lokasi ditemukannya FDR. Ia juga menyakini lokasi CVR tidak bergeser karena ke dalaman laut hanya 20 meter.
“CVR ini kurang lebih posisinya 200 meter di lokasi titik lokasi ditemukan FDR,” ujarnya.
Baca Juga: FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Begini Kronologinya
Adapun FDR Black Box ini ditemukan di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada 16.40 WIB, Selasa (12/1/2021).
FDR pada Black Box ini berisi rekaman data penerbangan. Mulai dari waktu, ketinggian pesawat, kecepatan pesawat, arah, kondisi pesawat, kecepatan angin saat penerbangan, dan akselerasi vertikal.
Kemudian tajuk magnet, posisi roda, stabilisator horisontal, aliran bahan bakar, dan seluruh indikator yang ada di pesawat. FDR ini bisa merekam 25 jam data penerbangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.