JAKARTA, KOMPAS.TV - Pencarian lokasi kotak hitam (black box) dari pesawat Sriwijaya Air-SJY 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu makin dekat.
Menurut Lettu Marinir Sofy Rahmadani yang memimpin 14 penyelaman Angkatan Laut, lokasi pencarian kotak hitam diperkecil.
"Diperkecil antara 200-500 meter. Sebelumnya, 1,5 Kilometer," kata Lettu Sofi saat diwawancara Kompas TV, Senin (11/1/2021).
Menurut Lettu Sofy, tim penyelam taifib (intai amfibi) akan melakukan briefing sebelum melakukan penyelaman. Briefing menyangkut kondisi arus laut.
Sementara Korps Marinir TNI AL mengerahkan pasukan elit Datasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Amfibi (Taifib) untuk membantu pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu. Informasi tersebut diunggah akun Instagram resmi Marinir TNI AL @korps_marinir_tni_al pada Minggu (10/1/2021) dini hari.
Baca Juga: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air SJY 182 Ditemukan, Bagaimana Cara Bekerjanya?
Pengerahan pasukan khusus milik TNI AL tersebut dilakukan atas perintah Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Suhartono.
"Dalam pencarian tersebut Korps Marinir mengerahkan 17 personel Denjaka di bawah pimpinan Kapten Marinir Haryono dan 14 personel Taifib di bawah pimpinan Lettu Marinir Sofy Rahmadani," demikian tulis akun TNI AL.
Beberapa peralatan yang dibawa dalam pencarian yakni alat selam, GPS, sonar set, radio bawah air, sea rider, perahu karet dan peralatan pendukung lainnya.
Baca Juga: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air SJY182 Telah Ditemukan, Inilah Fungsinya
Sementara Kepala Basarnas Marsekal Madya (Purn) Bagus Puruhito dalam konferensi pers, Minggu (10/01/2021) berharap kotak hitam pesawat ini dapat segera ditemukan. "Kami mohon dukungan dari masyaraka seluruhnya, mohon doa restunya semoga pelaksanaan operasi SAR ini bisa berjalan baik," kata Bagus.
Melihat dangkalnya perairan lokasi Sriwijaya Air jatuh di lepas pantai Jakarta, diperkirakan pengangkatan black box atau kotak hitam perekam data dan suara kokpit penerbangan akan berlangsung cepat, terlebih lagi yang ditugaskan untuk mengangkat adalah satuan-satuan elit TNI AL seperti Komando Pasukan Katak dan Detasemen Jala Mangkara dibantu satuan lain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.