JAKARTA, KOMPAS.TV – Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu terus dilanjutkan pada Minggu (10/1/2021). Sebanyak total 10 kapal dari TNI Angkatan Laut dan pesawat TNI Angkatan Udara akan dikerahkan untuk pencarian pesawat ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas TV, berikut beberapa kapal yang dikerahkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air.
Jurnalis Kompas TV Alfania Rizky melaporkan, saat ini di pelabuhan JICT II tengah menantikan keberangkatan KRI Bontang yang merupakan kapal pembawa bahan bakar, untuk memberikan pasokan bahan bakar bagi kapal-kapal pencarian.
Baca Juga: Empat Sampel DNA Keluarga Korban Diambil Untuk Proses Identifikasi
Selain itu, KRI Ciptadi akan berangkat sekitar pukul 06.00 hari Minggu, untuk membawa personil tambahan dan awak media.
Kemudian pada hari Minggu, KRI John Lee juga dijadwalkan akan berangkat untuk melakukan pencarian. KRI John Lee akan membawa Panglima TNI dan awak media yang akan memantau langsung jalannya pencarian pesawat.
KRI Rigel-933 juga akan diturunkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air. KRI Rigel-933 merupakan kapal riset yang dilengkapi dengan alat sonar untuk mendeteksi kondisi bawah laut. Keberangkatan KRI Rigel dijadwalkan akan dilaksanakan pada Minggu pagi.
Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Tiba di RS Polri
Sebelumnya, KRI Teluk Gilimanuk telah lebih dulu diberangkatkan untuk proses search and rescue pada Sabtu (9/1/2021) malam. KRI Teluk Gilimanuk merupakan kapal terbesar yang membawa tim penyelamat untuk mendukung upaya pencarian.
“Total ada 10 KRI yang dikerahkan. Saat ini yang sudah ada di lokasi ada 4 kapal,” ujar Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong dalam Program Breaking News Kompas TV.
Selain kapal, TNI Angkatan Udara juga mengerahkan pesawat untuk memantau proses pencarian pesawat yang jatuh dari udara.
Pengerahan armada untuk pencarian pesawat dipantau dari posko yang berada di Jakarta International Container Terminal (JICT) II yang berada di Tanjung Priok, Jakarta. Posko JICT hanya disediakan untuk Basarnas dan awak media, dan ditujukan untuk melakukan proses penerimaan puing dan pemberangkatan KRI.
Baca Juga: TNI AL Kerahkan 10 KRI dan Tim Penyelam untuk Cari Pesawat Sriwijaya Air
“Tidak ada keluarga yang datang ke posko JICT. Bagi keluarga korban, telah disediakan posko yang lebih layak di Jakarta dan Pontianak. Keluarga tidak disarankan ke posko JICT,” ujar jurnalis Kompas TV Alfania Rizky dalam laporannya di program Breaking News Kompas TV.
Pada Minggu dini hari, kapal pencari telah menemukan puing berupa kabel. Puing ini telah dibawa ke posko JICT II. Kabel ini diduga merupakan bagian dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.
Pihak KNKT dan Sriwijaya Air telah datang ke posko di Pelabuhan JICT II untuk melihat puing tersebut dan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan apakah benar kabel tersebut merupakan bagian dari pesawat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.