Di hari ini, 30 September, pada 52 tahun lalu, lubang buaya menjadi saksi bisu peristiwa yang dikenal dengan gerakan 30 September. Enam perwira tinggi dan satu perwira pertama TNI Angkatan Darat tewas dan sempat dikuburkan di kawasan ini yang sekarang dikenal sebagai Monumen Pancasila Sakti di Jakarta Timur.
Satu saksi hidup dari tewasnya para pahlawan revolusi adalah putra Letjen Anumerta MT Haryono, Rianto Nurhadi. Meski sempat menyaksikan peristiwa kejam terhadap ayahnya, namun Rianto lebih memilih menatap masa depan.
Jelang peringatan peristiwa 30 September, marak diadakan nonton bareng film penghianatan G30S/PKI. Rianto sempat ikut menonton. Ia pun mengaku ingin ada kemajuan soal upaya rekonsiliasi para korban dalam tragedi kelam itu.
Lupakan masa lalu dan menatap ke depan. Itu pesan yang disampaikan keluarga pahlawan revolusi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.