KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya memutuskan untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka yang rencananya digelar pada pertengahan Januari ini.
Baca Juga: Anggota DPRD Kalsel Minta Pemerintah Kabupaten Kota Tak Terburu-buru Putuskan Sekolah Tatap Muka
Karena kasus harian Covid-19 terus bertambah, sampai saat ini tidak ingin ada uji coba untuk pembelajaran tatap muka di sekolah.
Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan, ingin lebih dulu memastikan keselamatan anak didik dan para guru di tengah meluasnya sebaran zona merah penularan Covid-19.
"Sekolah tatap muka jangan uji coba, ini bukan coba-coba lagi. Ada Covid-19 loh bahaya, saya tidak mau yang namanya coba-coba ya, tetep kita akan tunda pembelajaran tatap muka itu," tegas Ade usai rapat evaluasi antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di kantor bupati, Cibinong, Kamis (7/1/2021).
Ade memberi opsi kepada sekolah-sekolah yang berada di pelosok untuk mempelopori pembelajaran luar jaringan (luring).
Namun, hal itu tidak memungkinkan karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Bogor zona merah atau zona risiko tinggi penularan Covid-19 kecamatan.
"Memang di pedalaman yang tidak kena jarigan internet itu bisa belajar luar jaringan atau sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka. Tapi kayaknya belum siap juga gitu loh. Bisa saja itu dilakukan luring ya tapi inikan soal kesiapan sekolah, orangtua. Zona aman juga tidak ada nanti bahaya buat anak-anak," ungkapnya.
Ade menyebut, pihaknya tidak ingin terburu-buru menggelar pembelajaran tatap muka meskipun tiap sekolah bisa saja mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan dan Satgas Covid-19.
Hal itu pun jika wilayah di sekolah tersebut dikategorikan zona oranye atau zona risiko sedang ataupun zona hijau alias zona aman.
"Ajukan izin dulu ke Satgas Covid-19 melalui Disdik boleh saja. Tapi kalau masih zona merah sih kita tetap tegas belum bisa tatap muka. Yang jelas penundaan ini hingga situasi Covid-19 memungkinkan," imbuh Ade.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menyampaikan, meskipun belum ada kejelasan mengenai pembelajaran tatap muka di sekolah.
Namun, Disdik Kabupaten Bogor telah melakukan sejumlah persiapan jika nanti pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan.
Menurutnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah akan diawali dengan simulasi.
"Persiapan dari awal kita sudah siapkan. Kemungkinan sistem shifting kita lakukan dengan jumlah maksimal 10 orang siswa di dalam kelas," katanya.
Baca Juga: PSBB Bogor, Depok, Bekasi, hingga Bandung Raya Diperpanjang 11-25 Januari
Hal itu dilakukan untuk melihat kesiapan semua pihak terkait, sembari memverifikasi ke lapangan dan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi para tenaga pendidik.
Berdasarkan data yang ada, kata Entis, sejauh ini sudah ada 94 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP yang mengajukan permohonan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
"Jadi nanti pada pekan ini atau pekan depan, kami akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi kesiapan sekolah. Kalau semuanya sesuai prosedur, baru akan kami tindaklanjuti secara bertahap," ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.