Kompas TV nasional update corona

Virus Corona dari Inggris Diprediksi Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.tv - 6 Januari 2021, 19:09 WIB
virus-corona-dari-inggris-diprediksi-sudah-masuk-indonesia-ini-penjelasan-ahli
Ilustrasi: virus Corona. Virus Corona dari Inggris Diprediksi Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Ahli. (Sumber: grid.id)
Penulis : Fadhilah

Mitigasi Harus yang Utama

Sementara Eijkman dan sejumlah laboratorium molekuler perguruan tinggi di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi.

Namun, menurut Riza, peningkatan surveilans genomik di Indonesia ini tidak bisa dilakukan dengan cepat.

”Karena itu mitigasi harus jadi yang utama saat ini,” ujarnya.

Varian baru B.1.1.7 ini diketahui memiliki kemampuan lebih menular hingga 70 persen dibandingkan dengan varian awal SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.

Sekalipun belum ada bukti bahwa virus ini bisa memicu keparahan dan risiko kematian, tetapi, menurut Riza, yang harus diperhitungkan yaitu kemungkinan lebih cepatnya penularan dan lonjakan kasus Covid-19.

Untuk itu, upaya untuk menekan lonjakan kasus dengan melakukan 3 T (tracing, testing, dan treatment) serta pembatasan pergerakan orang sangat dibutuhkan.

Riza menambahkan, dari sekitar 138 total genom SARS-CoV-2 dari Indonesia yang telah didaftarkan di GISAID, platform gobal berbagi data genom virus, belum ditemukan adanya mutasi B.1.1.7 ini.

”Dari 138 genom itu, sebanyak 92 memiliki varian mutasi D614G,” ujarnya.

Baca Juga: Suntik Vaksin Corona Jokowi Disiarkan Langsung

Delapan genom yang baru didaftarkan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ke GISAID, menurut Riza, juga masih memiliki varian D614G.

Mutasi D614G telah ditemukan di Indonesia sejak Agustus 2020 dan saat ini telah mendominasi sekitar 67 persen dari genom virus korona baru ini di Indonesia.

Varian D614G sebelumnya juga diketahui lebih menular, tetapi B.1.1.7 jauh lebih menular dan di banyak negara lain telah menggantikan varian-varian sebelumnya.

Menurut laporan Centers for Desease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, selain varian B.1.1.7, saat ini juga muncul varian baru yang terbentuk dari mutasi di Afrika Selatan yang dikenal sebagai B.1.351.

Selain itu juga muncul varian ketiga juga muncul dan telah terdeteksi di Nigeria, tetapi tidak ada bukti bahwa itu lebih parah atau lebih dapat menular.

Baca Juga: Penerima Vaksin Corona akan Menerima SMS Blast

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x