Karir Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian. Jabatannya melejit setelah menjabat Kapolda Papua.
Tak hanya itu, kwduanya juga sama sama, pernah menduduki jabatan Kepala BNPT. Namun demikian, Boy banyak dikenal publik sebagai Humas Polri.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Pensiun 1 Februari 2021
Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari pasangan Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.
Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo. Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.
Staf Pengajar Universitas Tarumanagara, Urbanisasi memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk menjadi Kapolri. Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.
"Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri," kata Urbanisasi di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Lebih lanjut, Urbanisasi mengatakan, salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
Baca Juga: Jokowi Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Baru Pengganti Idham Azis, Dalam Waktu Dekat Dikirim ke DPR
"Kasus Terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali," ujar Urbanisasi.
Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.
Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.
"Loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ucapnya.
"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme."
Baca Juga: Istana: Presiden Sudah Siapkan Nama Calon Kapolri
Agus Andrianto
Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum jadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri, yang menjadi Ketua KPK.
Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Dia selama ini sangat gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.
Ia pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.
Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga: Ada 3 Nama Calon Kuat Kapolri, Pengamat: Presiden Cari yang Mudah Berkomunikasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.