JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah semakin mematangkan skema vaksinasi Covid-19.
Baru menggelar serah terima jabatan setelah sepekan dilantik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung mengumumkan skema vaksinasi termasuk vaksin mana saja yang akan digunakan.
Sementara itu di sore harinya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan skema pengadaan dan vaksinasi Covid-19.
Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal terhadap Covid-19, vaksinasi harus dilakukan kepada minimal 181,5 juta jiwa.
Baca Juga: 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap 2 Dikirim ke Bio Farma di Bandung
Angka ini didapat dari 188 juta warga Indonesia berusia 18 tahun ke atas dikurangi yang memiliki penyakit penyerta, ibu hamil serta penyintas Covid-19.
Saat ini pemerintah pun menyiapkan lima jalur pengadaan vaksin.
Namun dua di antaranya masih dalam tahap finalisasi penandatanganan kontrak yakni AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech.
Sama multilateral antara pemerintah dengan gavi yang merupakan bagian dari WHO.
Lewat kerja sama ini, Indonesia bisa mendapatkan vaksin gratis tapi belum ada angka pasti besaran yang akan diperoleh.
Secara total pemerintah Indonesia sudah mengamankan 330 juta dosis vaksin yang terkonfirmasi dan 330 juta dosis lainnya dengan opsi dari sekitar 426 juta dosis vaksin yang dibutuhkan sesuai pedoman perhitungan dari WHO.
Seluruhnya datang bertahap mulai Desember 2020 hingga kuartal pertama 2022.
Baca Juga: Jokowi Minta Menkes Serius Soal Vaksinasi Nasional
Namun masih perlu dilihat jika ada beberapa sumber vaksin yang kemudian gagal di uji klinis atau faktor kesulitan lainnya.
Mulai 2021 vaksinasi Covid-19 akan dibagi dalam dua gelombang.
Gelombang pertama akan diberikan dalam periode Januari hingga April 2021.
Sesuai skenario awal yang menjadi prioritas adalah tenaga kesehatan di 34 provinsi sebanyak 1,3 juta orang.
Kemudian petugas pelayanan publik sebanyak 17,4 juta orang.
Serta 21,5 juta warga lansia berusia di atas 60 tahun dengan catatan sudah dipastikan keamanan vaksin untuk usia tersebut.
Vaksinasi gelombang kedua mulai April 2021 hingga Maret 2022.
Sasarannya adalah 63,9 juta jiwa penduduk di daerah dengan risiko penularan tinggi.
Lalu 77,4 juta jiwa penduduk dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Baca Juga: BPOM Klaim Keamanan Vaksin Sinovac - LAPORAN KHUSUS
Munculnya varian baru Covid-19 di Inggris sempat menimbulkan kekhawatiran terhadap efektivitas vaksin yang akan digunakan.
Namun Ikatan Dokter Indonesia optimistis, vaksin akan tetap efektif memberikan kekebalan terhadap virus yang telah bermutasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.