JAKARTA, KOMPAS.TV - Menghadapi Pandemi Covid-19, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia mendesak masyarakat untuk berfikir kritis dan percaya sumber resmi, serta bersama-sama menghentikan penyebaran hoax atau kabar sesat. Masyarakat juga diminta memperkuat kebersamaan, karena seluruh rakyat saat ini mengalami pandemi yang sama dan ancaman yang sama.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengatakan, hoax atau kabar sesat bisa dicegah dari diri sendiri, dan pemerintah membantu dengan melakukan tindakan di tiga tingkatan, yaitu hulu, tengah dan hilir,
"Di sektor hulu pemerintah melaksanakan literasi digital bersama masyarakat, sementara di level tengah pemerintah melakukan penanganan konten untuk memonitor dan melakukan tindak lanjut berita bohong dan kabar sesat, misalnya melakukan take down. Di tingkat hilir, pemerintah melakukan tindakan hukum bersama aparat penegak hukum," seraya menjelaskan seluruh tindakan itu dilakukan bersama-sama.
"Narasi-narasi yang terkait pencegahan dan pengobatan ini sepertinya banyak muncul di tengah masyarakat kita yang memang cenderung mudah percaya dengan narasi-narasi yang berbasis testimony based," kata Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Pandemi Covid-19 di Indonesia telah memasuki bulan keenam terhitung sejak munculnya kasus perdana pada 2 Maret 2020 silam. Selama itu, jumlah kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Dari pemberitaan Kompas.com pada 5 Agustus 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeteksi 1.016 isu hoaks terkait Covid-19 yang tersebar di 1.912 platform.
Sementara, berdasarkan catatan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), sejak akhir Januari-September 2020, terdapat sekitar 600 hoaks terkait Covid-19 yang telah mereka luruskan atau klarifikasi.
Dari jumlah tersebut, Mafindo mencatat sekitar 20 persen di antaranya merupakan hoaks seputar isu pencegahan dan pengobatan Covid-19.
Sejumlah berita bohon nan sesat atau hoaks terkait Covid-19 juga terus bermunculan. Menangani pandemi Covid-19 tak terlepas dari cara seluruh pihak, termasuk masyarakat, dalam menanganni hoaks.
Apalagi, mengingat derasnya arus informasi di tengah era digital seperti saat ini. Bila tak hati-hati, seseorang dapat menjadi korban hoaks.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.