Baca Juga: Prabowo Kuliahi Jenderal TNI AD, Baru Tiba Langsung Diberi Hormat KSAD Jenderal Andika Perkasa
"Pendaftaran sudah mulai belum?" tanya Jenderal Andika Perkasa.
"Belum tahu, pak," jawab Anam.
"Sudah coba cek, pendaftaran online kalau enggak salah. Tamtama, segera," ujar Jenderal Andika.
Dari pertemuan dengan Jenderal Andika tersebut, Anam tak berpikir panjang. Ia pun bersemangat dalam mempersiapkan keperluan seleksi. Mulai dari keperluan administrasi hingga persiapan fisik.
Anam mengaku rutin melakukan olahraga. Biasanya, ia berolahraga setiap malam dan pagi dini hari.
“Saya juga persiapan olahraga, jam 07.00-08.00 malam, lalu tidur, lalu lanjut jam 03.00-04.00 pagi, saya sempatkan waktu aja olahraga satu jam," ujar Anam.
Baca Juga: Mahfud MD: Markas TNI-Polri Jadi Tempat Pengajian, Tidak Mungkin Ada Islamophobia
"Soalnya kalau saya olahraga pagi sama rombongan TNI di sini saya malu, saya kuli bangunan, saya sadar diri."
Selama mempersiapkan diri mengikuti seleksi, Anam dibantu rekannya Sandi sesama kuli bangunan. Sandi merupakan penyandang disabilitas. Ia merupakan kawan dekat Anam.
“Saya bersahabat Anam dari dulu, dekat kayak saudara. Anam pengen latihan lari pagi, saya bangunin, jam 03.00 pagi. Kata Anam dia pengen lari bareng Sandi, tapi sandinya nggak bisa lari, Sandi bisa kasih dukungan dan semangat saja,” ujar Sandi.
Anam menjalani latihan fisik dengan serius, hingga mengikuti serangkaian seleksi yang begitu ketat. Sampai akhirnya ia dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI AD.
Ibunda Anam, Rohmaniah, mengaku sangat bangga terhadap anaknya bisa mengikuti pendidikan hingga bisa menjadi anggota TNI AD.
Baca Juga: Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Patroli Skala Besar saat Malam Natal
Rohmaniah berharap Anam tidak melupakan sahabatnya yang paling baik yaitu Sandi.
Sementara itu, Sandi mengatakan, dirinya dengan Anam merupakan kawan sejati. Kalau ada seseorang yang menghinanya, kata Sandi, Anam tak segan-segan turun tangan.
"Ada teman yang menghina saya terus, lalu Anam yang membela saya," ujae Sandi.
Sandi menuturkan, dirinya kerap bercengkrama dengan Anam di sebuah saung yang ada di pinggir sawah.
Ketika diberi kabar bahwa Anam lulus seleksi Tamtama, Sandi merasa bangga kawannya menjadi prajurit TNI.
Baca Juga: Kontras Desak Gelar Peradilan Umum untuk Personel TNI Tersangka Kasus Intan Jaya
"Alhamdulillah syukur. Saya bangga (Anam) lulus," kata Sandi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.