Kompas TV nasional peristiwa

Hubungan Menag Yaqut dan FPI: Beda Harokah, Tak Pernah Bermusuhan

Kompas.tv - 23 Desember 2020, 16:47 WIB
hubungan-menag-yaqut-dan-fpi-beda-harokah-tak-pernah-bermusuhan
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. (Sumber: Tribunnews/JEPRIMA )
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Penunjukan Ketua Gerakan Pemuda Anshor Yaqut Cholil Qoumas menimbulkan kontroversi tersendiri di tengah masyarakat.

Gus Yaqut, sapaanya,  dikenal sebagai sosok yang keras terhadap ormas yang dituding intoleran. Tidak heran bila pengangkatannya tersebut dikaitkan dengan upaya menekan kelompok-kelompok intoleran tersebut. Salah satu yang sering disebut adalah Front Pembela Islam (FPI).

Ketika Imam Besar FPI Rizieq Shihab pulang ke Indonesia dan menimbulkan kerumunan, misalnya, Yaqut paling keras meminta agar aparat bertindak dan negara tidak boleh kalah oleh Ormas.

"Kasus ini juga menunjukkan bahwa tokoh Petamburan tidak peduli dengan keselamatan jemaahnya," ujar Yaqut pada orasi pada Apel Kebangsaan Virtual Banser, di Kabupaten Rembang, Minggu (29/11/2020).     

Baca Juga: Harapan Fachrul Razi Kepada Yaqut Cholil Qoumas di Acara Serah Terima Jabatan

Termasuk ketika Rizieq membawa pesan revolusi akhlak, Gus Yaqut tidak percaya. "Sama sekali tidak percaya. Dia tidak memiliki kekuatan dan prasyarat yang cukup untuk melakukan revolusi itu," kata Yaqut, Rabu (14/10/2020).

Namun, hubungan FPI dan GP Anshor diakuinya tidak pernah ada masalah. Menurut putera KH Cholil Bisri ini, hubungan keduanya hanya netral saja.

 "Selama ini Banser tidak pernah punya masalah dengan FPI. Saya selalu katakan di mana-mana Banser itu tidak bermusuhan dan tidak berkawan dengan FPI selama ini. Posisi kita netral saja," kata Gus Yaqut, 2019 silam.

Terbukti, di lapangan kedua ormas ini tidak pernah saling bersinggungan. Sebaliknya, kedua ormas ini malah pernah sama-sama menggeruduk kantor PDIP  Banyumas, Jawa Tengah, pada 2018 silam.  

Baca Juga: Dalami Kronologi, Komnas HAM Panggil Penyidik Kasus Insiden Penembakan Anggota FPI

Kasus ini bermula ketika ada tindakan kader PDIP setempat yang tidak senang dengan kegiatan Nahdlatul Ulama berupa pembagian bisyaroh (salam tempel).

Beberapa kiai NU lantas dipermasalahkan ke panitia pengawas pemilu dan kepolisian. Kala itu, memang sedang Pilkada. 


Bahkan, dalam kasus kedatangan Rizieq ke Indonesia, beredar di Facebook video yang diklaim sebagai video  Yaqut  memerintahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melawan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Video ini menyebar bersamaan dengan beredarnya video ceramah Rizieq saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.

Namun setelah ditelusuri, video tersebut merupakan rekaman lama  tepatnya pada 18 November 2017 dalam kegiatan Banser di Bogor.

Isi orasi itu pun sama sekali tidak terkait dengan ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama, PA 212 Berharap Tidak Membuat Gaduh

Video utuh orasi Gus Yaqut di alun-alun Kota Bogor tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube Vortable pada 20 November 2017 dengan judul “Pidato Ketum PP GP Ansor, Gus Yaqut dihadapan RIBUAN BANSER GARUT!”.


Menurut Gus Yaqut, yang terjadi antara Anshor dan FPI hanyalah soal harokah dan dinamika di lapangan. "Itu kan dinamika di lapangan dan itu sangat situasional. Itu bukan permusuhan apalagi konflik yang sifatnya permanen. Jadi tidak ada yang perlu dicairkan, selama ini juga tidak ada apa-apa," ujar dia. 

Selama ini, kata Yaqut, Banser dan FPI hanya memiliki perbedaan harokah (pergerakan). Yaqut menyebut FPI berdakwah dengan mengedepankan nahi munkar. Sedangkan Yaqut mengklaim Banser mengedepankan amar ma'ruf. "Itu saja beda harokahnya," katanya.

Dan ketika Yaqut dipilih jadi Menteri Agama, reaksi dari pihak FPI pun datar saja. Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif berharap Gus Yaqut bisa amanah dalam mengemban tugasnya sebagai Menag.

Slamet juga menitipkan pesan kepada Gus Yaqut agar bisa menjadi menteri untuk semua golongan, bukan hanya kelompok tertentu.

"Khusus Pak Menag baru saya berpesan agar menjad menteri untuk semua rakyat dan semua golongan bukan menjadi menteri satu kelompok tertentu. Kita hanya bisa mendoakan semoga Amanah dalam tugas," kata Slamet Maarif, Rabu (23/12/2020).




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x