Kasus ini bermula ketika ada tindakan kader PDIP setempat yang tidak senang dengan kegiatan Nahdlatul Ulama berupa pembagian bisyaroh (salam tempel).
Beberapa kiai NU lantas dipermasalahkan ke panitia pengawas pemilu dan kepolisian. Kala itu, memang sedang Pilkada.
Bahkan, dalam kasus kedatangan Rizieq ke Indonesia, beredar di Facebook video yang diklaim sebagai video Yaqut memerintahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melawan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Video ini menyebar bersamaan dengan beredarnya video ceramah Rizieq saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut merupakan rekaman lama tepatnya pada 18 November 2017 dalam kegiatan Banser di Bogor.
Isi orasi itu pun sama sekali tidak terkait dengan ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.
Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama, PA 212 Berharap Tidak Membuat Gaduh
Video utuh orasi Gus Yaqut di alun-alun Kota Bogor tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube Vortable pada 20 November 2017 dengan judul “Pidato Ketum PP GP Ansor, Gus Yaqut dihadapan RIBUAN BANSER GARUT!”.
Menurut Gus Yaqut, yang terjadi antara Anshor dan FPI hanyalah soal harokah dan dinamika di lapangan. "Itu kan dinamika di lapangan dan itu sangat situasional. Itu bukan permusuhan apalagi konflik yang sifatnya permanen. Jadi tidak ada yang perlu dicairkan, selama ini juga tidak ada apa-apa," ujar dia.
Selama ini, kata Yaqut, Banser dan FPI hanya memiliki perbedaan harokah (pergerakan). Yaqut menyebut FPI berdakwah dengan mengedepankan nahi munkar. Sedangkan Yaqut mengklaim Banser mengedepankan amar ma'ruf. "Itu saja beda harokahnya," katanya.
Dan ketika Yaqut dipilih jadi Menteri Agama, reaksi dari pihak FPI pun datar saja. Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif berharap Gus Yaqut bisa amanah dalam mengemban tugasnya sebagai Menag.
Slamet juga menitipkan pesan kepada Gus Yaqut agar bisa menjadi menteri untuk semua golongan, bukan hanya kelompok tertentu.
"Khusus Pak Menag baru saya berpesan agar menjad menteri untuk semua rakyat dan semua golongan bukan menjadi menteri satu kelompok tertentu. Kita hanya bisa mendoakan semoga Amanah dalam tugas," kata Slamet Maarif, Rabu (23/12/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.