JAKARTA, KOMPAS.TV - Aroma perombakan kabinet alias reshuffle kabinet kian kuat. Sebelumnya Presiden Joko Widodo pada Juni lalu, sempat memberi sinyal pergantian menteri setelah gusar atas penanganan covid-19 yang tidak maksimal. Namun kini, isu semakin menguat terlebih setelah dua menteri Presiden Joko Widodo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kini muncul sejumlah nama tenar yang diperkirakan akan mengisi dua kursi menteri yang kosong. Nama Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno sempat santer disebut-sebut.
Namun menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat diwawancara Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono mengatakan bahwa pergantian menteri ini diharapkan tidak hanya "tambal sulam" melainkan harus merombak banyak posisi di kementerian.
"Presiden Joko Widodo harus memilih dengan baik nama-nama yang tepat untuk mengisi kursi menteri yang kosong. Dan tak hanya itu, kementerian yang ada dugaan kuat terindikasi sedang diamati oleh KPK, juga harus diganti menterinya. Sebab jika kembali ada menteri yang kena OTT setelah reshuffle, maka ini akan mencoreng nama Jokowi," ujarnya saat di wawancara di Program AIMAN.
Meski demikian, perombakan menteri saat ini diduga akan sulit sebab juga akan mempertimbangkan situasi keamanan di Indonesia. Mengapa demikian?
Saksikan Program AIMAN dalam episode "Tanda-Tanda Jelang Ganti Menteri" yang akan tayang pada Senin, 21 Desember 2020 pukul 20.00 WIB di KompasTV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.