JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah diketahui telah memutuskan menggratiskan vaksin covid-19 bagi seluruh penduduk Indonesia. Presiden Jokowi menyatakan, keputusan menggratiskan vaksin covid-19 diambil, setelah adanya perhitungan ulang atas keuangan negara.
Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, untuk memprioritaskan program vaksinasi covid-19 di tahun anggaran 2021, agar seluruh masyarakat Indonesia mendapat vaksin covid-19.
Hingga Presiden Jokowi mengumumkan vaksin akan diberikan gratis, nyatanya Badan POM belum mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin covid-19.
Selain persoalan izin penggunaan darurat yang belum dikeluarkan Badan POM, program vaksinasi gratis untuk seluruh penduduk Indonesia juga menelan biaya yang besar.
Dalam rapat dengan kerja Komisi IX DPR 17 November lalu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut harga vaksin covid-19 buatan Sinovac sebesar Rp 211.282 per dosis.
Seperti diketahui vaksin virus corona buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.
Dalam gelombang pertama dilaporkan ada 1,2 juta dosis vaksin virus corona siap suntik. Menurut Presiden Jokowi, akan ada 1,8 juta dosis vaksin virus corona siap suntik lain yang tiba pada Januari 2021.
Lalu apa kabar vaksin Covid-19 buatan lokal?
Sekertaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengupdate kabar terakhir soal pengembangan calon vaksin lokal. Bambang mengatakan, pembuatan vaksin lokal dilakukan oleh konsorsium yang melibatkan banyak pihak, seperti Eijkman, LIPI, dan Litbangkes Kemenkes.
"Untuk vaksin lokal, kita masih tunggu, kan bentuknya dalam konsorsium vaksin covid yang bekerja sama dengan Eijkman, LIPI, dengan Litbangkes dan beberapa perguruan tinggi dipimpin oleh Eijkman. Kita masih menunggu kandidat atau prototype vaksin," kata Bambang mengutip Kompas.com beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, saat ini ruang lingkup perkembangan vaksin lokal masih dipegang oleh lembaga Eijkman.
Bambang mengatakan, prototype vaksin lokal tersebut diperkirakan akan diserahkan ke Bio Farma pada Februari atau Maret 2022.
Nantinya vaksin lokal juga bakal melalui rangkaian seperti vaksin Sinovac. Seperti uji klinis, setelah fase uji klinis selesai, fase berikutnya adalah pengajuan izin edar ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Lalu kemudian dari Bio Farma akan dilakukan uji klinis dan tahap-tahap lainnya seperti vaksin Sinovac ini," kata Bambang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.