JAKARTA, KOMPAS.TV - Bareskrim Polri telah melakukan rekonstruksi insiden penembakan dan penyerangan polisi yang menewaskan 6 anggota FPI di 4 titik berbeda, mulai dari luar tol Kawarang Barat hingga jalur Tol Jakarta - Cikampek di KM 50 - 51.
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono menyebut rekonstruksi sengaja dilakukan tengah malam untuk menyamakan kondisi seperti saat peristiwa terjadi.
Rekonstruksi yang dilakukan polisi sejak malam hingga Senin pagi mendapat perhatian dari Kompolnas.
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto menyebut dari hasil rekonstruksi yang dilakukan polisi, terlihat adanya penyerangan aktif dari pelaku.
Baca Juga: Usai Rekonstruksi Penembakan FPI, Kompolnas: Tindakan Polisi Sudah Benar
Penyerangan oleh anggota FPI dilakukan di titik pertama rekonstruksi, yaitu di luar tol Karawang Barat.
Di lokasi tersebut pelaku menembak polisi sebanyak 3 kali.
Namun, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, KontraS menemukan sejumlah kejanggalan dari hasil rekonstruksi insiden tewasnya enam anggota FPI.
Kejanggalan di antaranya, pernyataan pihak Kepolisian yang kontradiktif dengan hasil rekonstruksi serta ketidakhadiran FPI sebagai pihak korban dalam proses tersebut.
Karena itu, KontraS berharap kasus ini dapat diselesaikan oleh tim independen dari Komnas HAM.
Sebelumnya, KontraS juga menolak hadir dalam proses rekonstruksi karena alasan independensi.
Baca Juga: Kontras: Ada Kejanggalan Rekonstruksi Penembakan Laskar FPI
Komnas HAM menghormati hasil rekonstruksi insiden tewasnya 6 anggota FPI yang digelar polisi.
Komnas HAM juga terus menyelidiki insiden yang terjadi pada pekan lalu ini secara independen.
Sejumlah data, fakta dan bukti sudah dikumpulkan dan dalam proses penyelidikan.
Hasil penyelidikan diharapkan selesai dalam waktu dekat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.