JAKARTA, KOMPAS TV - Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada keanehan dari hasil rekonstruksi yang dilakukan polisi terkait peristiwa penembakan yang menewaskan sejumlah laskar Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal Habib Rizieq Shihab.
Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, menduga anggota kepolisian yang terlibat bentrok dengan laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu telah melanggar standar operasional prosedur (SOP).
Hal tersebut, kata dia, tergambar dari hasil rekonstruksi yang dilakukan Bareskrim Polri di empat titik yang menjadi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Komnas HAM Temui Titik Terang Kasus Penembakan 6 Anggota FPI Pengawal Rizieq Shihab
Menurut Neta, terdapat pelanggaran dalam peristiwa nahas yang terjadi pada 7 Desmber 2020 itu. Terutama, ketika polisi menembak mati keempat laskar FPI di dalam mobil.
Seperti diketahui, berdasarkan rekonstruksi, polisi menembak mati empat laskar FPI karena disebut melakukan perlawanan. Para pelaku dikatakan berusaha merebut senjata aparat saat perjalanan.
Adapun keempat laskar FPI itu bisa melawan petugas karena pada saat berada di dalam mobil hendak menuju Polda Metro Jaya, tangan mereka tak diborgol.
Menurut Neta, sangat aneh bila keempat laskar FPI itu tak diborgol, padahal sebelumnya mereka sempat terlibat baku tembak dengan polisi.
Ia pun membandingkan dengan Rizieq Shihab yang usai menjalani pemeriksaan langsung diborgol untuk menuju sel tahanan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Polisi: 4 Anggota FPI Ditembak karena Coba Rebut Senjata Anggota di Dalam Mobil
"Keempat anggota FPI yang masih hidup, setelah dua temannya tewas (dalam baku tembak), dimasukkan ke dalam mobil tanpa diborgol,” ucap Neta.
“Ini sangat aneh, Rizieq sendiri saat dibawa ke sel tahanan di Polda Metro Jaya tangannya diborgol.”
Neta menilai, sangat tak lazim polisi justru malah mengendurkan penjagaan terhadap keempat anggota FPI itu. Padahal, saat itu polisi sedang membawa terduga pelaku yang terlibat baku tembak dengan mereka.
Neta berpandangan, polisi yang bertugas saat itu telah bertindak ceroboh, sehingga menyebabkan empat laskar FPI tewas di dalam mobil.
Menurutnya, penyidik kepolisian tak perlu sampai menembak mati empat laskar FPI itu dari jarak dekat ketika mereka tak bersenjata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.