Ratusan orang Yahudi Ultra-Ortodoks berdemonstrasi di Jerusalem. Mereka memprotes keputusan pengadilan, yang mengharuskan mereka menjalankan wajib militer. Aksi itu berakhir bentrok, setelah polisi membubarkan massa dengan meriam air dan gas air mata. 8 orang ditahan polisi dalam aksi ini.
Sebelumnya warga Yahudi Ultra-Ortodoks memperoleh pembebasan dari dinas militer dengan alasan agaman. Namun, Mahkamah Agung Israel memutuskan sebagian dari undang-undang wajib militer bagi penganut Yahudi tidak konstitusional dan menghalangi kesetaraan.
Dalam revisinya, penganut Yahudi, pria berusia 18 tahun harus mengikuti wajib militer selama 2 tahun 8 bulan dan 2 tahun bagi wanita.
Tidak terima, kelompok garis keras Yahudi Eda Haredit lantas menggalang massa memprotes putusan ini. Sebelumnya, seorang Yahudi juga ditangkap dan dipenjara karena menolak wajib militer.
Partai politik Ultra-Ortodoks merupakan bagian penting koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kelompok ini bertindak bagai raja dalam pengambilan keputusan politik Israel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.