JAKARTA, KOMPAS.TV - PLTU Tanjung Jati B merupakan satu-satunya pembangkit di Jawa dan Bali yang dikelola oleh PLN sendiri.
PLTU yang terletak di Jepara, Jawa Tengah, berkontribusi menyuplai 10-12% kebutuhan listrik sistem Jawa-Bali.
PLTU Tanjung Jati B menerapkan teknologi flue gas desulfurization yang digunakan untuk menghilangkan sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar fosil batubara.
FGD merupakan proses pencampuran emisi gas hasil pembakaran batubara dengan batu kapur basah agar kandungan SO2 yang dilepaskan ke atmosfer, tidak mencemari udara.
"Dalam inovasinya di tahun ini, PLTU Tanjung Jati B berhasil memanfaatkan Artificial Intellegence di boiler dan ini menurunkan pemakaian energi hingga 17 juta Giga Joule (GJ), ini adalah langkah nyata PLN dalam berinovasi dan mendukung udara yang bersih" jelas Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Pemakaian adjuster flow dalam mengurangi coal spillage berhasil menurunkan emisi udara sehingga dari berbagai inovasi tersebut, PLN berhasil melakukan penghematan sebesar Rp 5,42 triliun dalam satu tahun.
"Dengan penerapan teknologi dan inovasi pada PLTU, PLN mampu memanfaatkan keunggulan, keekonomian energi fosil batubara sebagai penghasil energi listrik yang murah, namun tetap ramah bagi lingkungan, menghadirkan listrik yang andal dan mampu menekan biaya pokok produksi" ujar Darmawan.
Pengembangan energi baru terbarukan bukan semata sebagai pemenuhan target pemerintah, namun dilakukan sebagai tanggung jawab PLN untuk generasi mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.