JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara merespons penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Luhut mengaku mengaku baru mendapat kabar dari pemberitaan.
Dia pun prihatin adanya menteri yang terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) tersebut.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK: Menteri Edhy Ditangkap di Bandara
"Tentunya kita ikut prihatin," ujar Luhut melalui Juru Bicara Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.
Dia pun mengimbau agar semua pihak turut menghormati proses hukum yang berlangsung.
"Kita himbau agar semua pihak yang terlibat menghormati proses yang sedang berlangsung," sambungnya.
Diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan berada di bawah koordinasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Edhy Prabowo Jadi Menteri Pertama Era Jokowi yang Kena OTT KPK
KPK Tangkap Edhy Prabowo
Sebelumnya, KPK menangkap Edhy bersama sejumlah pihak lainnya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Rabu (25/11/2020) sekitar pukul 01.23 WIB.
Politikus Gerindra itu bersama rombongan baru tiba dari Amerika Serikat.
"Iya perlu kami sampaikan kepada publik. Benar KPK sekitar pukul 01.23 WIB dini hari tadi telah menangkap sejumlah pejabat di Kementerian KKP, ada pejabat dan Menteri KKP yang saat ini sudah diamankan di KPK," kata Nurul Ghufron kepada Kompas TV, Rabu pagi.
Menurutnya, penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan dugaan korupsi dalam ekspor benur.
"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," ungkap Ghufron dikutip dari Kompas.com.
Namun, saat ini KPK belum memberikan penjelasan mengenai status hukum Edhy Prabowo.
Baca Juga: Pejabat dan Istri Menteri KKP Edhy Prabowo Terjaring OTT KPK
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.