JAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak akan pernah selesai hingga 2024.
Jika pun rekonsilasi bisa dilakukan itu hanya gimik, tapi faktanya yang terjadi adalah perang simbol.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: Imam Besar FPI Rizieq Shihab Siap Rekonsiliasi: Tapi Setop Dulu Kriminalisasi Ulama dan Aktivis
"Rekonsiliasi, saya kira itu gimik ketimbang realitas faktual. Secara simbolik mungkin bisa ditunjukkan supaya tensi politik bisa mereda di tingkat bawah," ujar Burhanuddin saat acara webinar, Jakarta, Minggu (15/11/2020) seperti dikutip Tribunnews.
Menurut Burhanuddin, perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Jokowi telah memunculkan dua kubu, yang akhirnya bukan semata-mata persoalan personal kedua pihak tersebut.
"Ini persentasi simbol, ada perang simbol, culture war yang memisahkan antara kubu Pak Jokowi dengan kubu Pak Rizieq," ucapnya.
Perbedaan kedua belah pihak tersebut, kata Burhanuddin, digambarkan masing-masing kubunya merupakan kelompok lain dan akhirnya tidak dapat bersatu.
"Ini culture war yang tidak bisa selesai melalui makan-makan bersama, foto bersama. Tapi sesuatu yang mungkin bagian dari keragaman kita sebagai bangsa," katanya.
Karena itu, perkubuan itu tidak akan selesai sampai pemilu 2024 dan anggap saja sebagai suasana “new normal” dalam politik.
"Kita harus menjadikan suasana polarisasi pasca Pilpres 2014, 2019 bagi new normal, baik covid, maupun politik. Kita mengalami proses pembelahan melahirkan dua buah wajah Indonesia, dan mungkin masih punya efek elektoral sampai 2024 nanti," tambah Burhanuddin.
Baca Juga: Moeldoko: Apa yang Mau Direkonsiliasi dengan Habib Rizieq Shihab?
Sebelumnya, Habib Rizieq mengaku siap rekonsiliasi dengan pemerintah dengan beberapa syarat.
Seperti menyetop kriminalisasi ulama dan membebaskan aktivis dan ulama yang ditahan.
Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
"Ada teriak-teriak rekonsiliasi, mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu pintu dialognya, baru rekonsiliasi. Tak ada rekonsiliasi tanpa dialog," kata Habib Rizieq. (Iman Firdaus)
Baca Juga: Rizieq Shihab: Tak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.