JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menjelaskan stigma negatif klub moge yang melekat di masyarakat.
Menurutnya, stigma ini tidak muncul begitun saja, melainkan perilaku yang terus berulang.
“Stigma itu tidak lahir begitu saja. Dia merupakan rangkaian peristiwa yang terendap di dalam benak masyarakat. Jadi begitu ada kasus seperti sekarang, tiba-tiba semua orang memberi cap negatif terhadap organisasi-organisasi moge,” kata Ray kepada KompasTV, Minggu (1/11/2020).
Terkait pengeroyokan terhadap TNI, Ray berpendapat jika peristiwa ini dilakukan oleh pengendara motor biasa mungkin saja tak akan menimbulkan reaksi berlebih dari masyarakat.
Ini merupakan bentuk dari persepsi masyarakat terhadap pengendara moge.
Terkait dengan stigma pengendara moge yang kurang meghormati pengendara motor yang lain, umas Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter, Epriyanto, mengatakan hal ini hanya bentuk persepsi.
“Karena kita sudah mendapat stigma, itu yang menjadi polemic saat ini. Karena motor besar sudah dianggap seperti itu, jadi begitu ada kejadian seperti ini itu akan menjadi stigmanya luar biasa. Saya kira pengendara di jalan raya baik motor besar, motor kecil, mobil, itu akan sama,” kata Epriyanto.
Lalu bagaimana memastikan proses hukum berjalan sepenuhnya untuk para tersangka?
Simak dialog bersama Humas Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter, Epriyanto, dan Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.