Kemudian, dalam perspektif kompeten atau kapasitas. Diakui PKS di periode kedua Jokowi memimpin pemerintahan, tantangannya sangat berat karena menghadapi pandemi Covid-19.
Namun cara Jokowi menangani pandemi ini, dinilai PKS sangat buruk sekali.
"Alih-alih memperkuat Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri sebagaimana yang Korea Selatan lakukan, punya turunan punya pasukan sampai level puskesmas, sayangnya tidak ada penguatan baik kualitas maupun kuantitas Puskesmas kita," papar Mardani.
Padahal ini kesempatan emas luar biasa ketika anggaran dan perhatian kepada kesehatan demikian besar. "Kita bisa membuat sistem jaminan kesehatan nasional dan kualitas pelayanan nasional yang sangat baik."
"Lompatan perhatian pembuatan Puskesmas baru, penguatan kapasitas, mestinya menjadi pekerjaan utama kita menghadapi Pandemi yang sekarang ini. Sehingga selesai Pandemi kita punya demikian banyak aset dan infrastruktur kesehatan nasional," kata Mardani.
Begitu pula kinerja Kementerian Dalam Negeri. Menurut PKS, Kementerian Dalam Negeri mestinya menjadi salah satu manajer utama untuk mendisiplinkan masyarakat. Karena Kementerian Dalam Negeri yang punya kaki sampai kepada aparat desa.
"Untuk penanganan pandemi Covid-19, saya nilai 5 dari 10," sebut Mardani.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 131 Tersangka Kericuhan Aksi UU Cipta Kerja
Dari sudut penegakan hukum, seperti kasus penanganan terhadap demonstrasi Omnibus Law, aktivis yang bersuara keras, kebakaran Kejagung, gaji petinggi KPK, harus menjadi catatan yang sangat mendasar.
"Kasus Djoko Tjandra cukup baik, tetapi belum sampai kepada siapakah aktor di balik itu," kata Mardani.
Untuk penegakan hukum, Mardani memberi nilai 5 dari 10.
Terakhir, di bidang ekonomi PKS melihat usaha keras pemerintah cukup lumayan. Menteri Keuangan yang menolak pemberian pajak 0% bagi pembelian kendaraan baru buat PKS sangat bagus sekali.
"Justru saat sekarang lah orang-orang kaya memberikan pajaknya, bukan memberikan keringanannya," tutur Mardani.
PKS mengingatkan, Indonesia sedang menghadapi kondisi yang sangat berat, karena itu kerja keras membangun ekonomi Indonesia wajib dilakukan. "Untuk sektor ekonomi saya memberi nilai 6 dari 10," tutup Mardani.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.