Kompas TV nasional politik

Diperingatkan Moeldoko Tak Ganggu Stabilitas Politik, Din Syamsuddin: KAMI Bukan Pengecut

Kompas.tv - 3 Oktober 2020, 17:25 WIB
diperingatkan-moeldoko-tak-ganggu-stabilitas-politik-din-syamsuddin-kami-bukan-pengecut
Salah satu inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin. (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin, angkat bicara atas pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang memperingatkan KAMI agar jangan mengganggu stabilitas politik nasional.

Menanggapi hal itu, Din juga mengingatkan kepada Moeldoko agar tidak melempar sebuah ancaman. Menurut dia, sikap arogansi kekuasaan yang demikian sudah ketinggalan zaman.

"KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar 'ancaman' kepada rakyat," kata Din dalam siaran persnya pada Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Isi Deklarasi KAMI Din Syamsuddin di Bandung, Bahas Pledoi Soekarno

"Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif dan otoriter sudah ketinggalan zaman."

Din menilai, pernyataan Moeldoko tersebut justru menjadi pelecut bagi pihaknya untuk tetap beristikamah dalam sebuah perjuangan.

"KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepada-Nya,” ujar Din.

Lebih lanjut, Din meminta Moeldoko serta para staf di Istana Kepresidenan yang lain agar tidak melempar tuduhan kepada KAMI.

Baca Juga: Eks Danjen Kopassus Tegur Keras Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Jangan Mentang-mentang Jenderal

Selain itu, Din juga mempertanyakan maksud pernyataan Moeldoko terkait tuduhan mengganggu stabilitas politik nasional. 

Menurutnya, soal kritik KAMI seperti apa yang dianggap mengganggu stabilitas politik. KAMI justru melempar kembali tuduhan tersebut kepada pemerintah.

"Apakah kritik dan koreksi KAMI yang menciptakan instabilitas ataukah kebijakan Pemerintah yang tidak bijak, anti kritik, dan tidak mau mendengar aspirasi rakyat yang justru andil menciptakan instabilitas itu?" ujarnya.

"Apakah KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan negara) ataukah Pemerintah yang melampaui batas dengan menumpuk utang negara yang jadi beban generasi penerus?"

Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Polisi Tak Profesional: Acara KAMI Dibubarkan, Konser Dangdut Dibiarkan



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x