JAKARTA, KOMPAS.TV - Jaksa Agung ST Burhanuddin diminta untuk tetap fokus bekerja dan mengabaikan wacana pergantian Jaksa Agung yang sedang berhembus.
Hal itu diungkapkan oleh relawan Joko Widodo, Gerakan Indonesia untuk Joko Widodo (GI-Jow), dalam keterangan yang diterima Kompas TV, Jumat (2/10/2020).
“Khusus kepada Jaksa Agung, GI-Jow menyarankan agar Jaksa Agung tetap fokus bekerja dalam penegakan hukum di Indonesia," kata Koordinator GI-Jow, Ates.
Ada dua fokus utama Jaksa Agung yakni pembenahan internal Kejaksaan Agung dan penuntasan kasus-kasus korupsi raksasa. "Penguatan integritas internal akan berdampak pada suksesnya pemberantasan korupsi," ujar Ates.
Menurutnya wacana penggantian Jaksa Agung merupakan hal yang tidak produktif, karena sarat dengan desas-desus.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini, sudah seharusnya semua pihak bergandengan tangan mengutamakan kepentingan negara bangsa dan masyarakat, serta meninggalkan intrik-intrik politik murahan.
“Mari semua komponen bangsa bersatu dan bahu membahu dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Kami masih percaya bahwa Jaksa Agung saat ini punya komitmen yang sungguh-sungguh dalam pemberantasan korupsi," ajak Ates.
Baca Juga: Kebakaran Kejagung: Polisi Datangi Bank Minta Cek Saldo Ratusan Juta Milik Cleaning Service
CV untuk Pergantian Jaksa Agung Sudah di Istana
Berembusnya kabar akan adanya pergantian Jaksa Agung diungkap oleh Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.
Menurut Arteria, saat ini sudah beredar isu bahwa akan ada pergantian Jaksa Agung karena peristiwa kebakaran Kejagung beberapa waktu lalu. Diungkapnya, terdapat oknum yang sengaja menunggangi kasus kebakaran untuk mengganti Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Dari informasi yang diperoleh Arteria, sudah ada curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup pengganti ST Burhanuddin.
"Sekarang ini CV calon Jaksa Agung sudah beredar di Setneg pak, hanya karena isu-isu yang seperti itu,” ujar Arteria saat Raker dengan Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Arteria juga menyoroti soal pernyataan Polri dalam menjelaskkan kasus kebakaran gedung Kejagung ke publik yakni mengenai apakah gedung terbakar atau dibakar.
Jika ada pelaku pembakaran maka Polri harus menyatakan secara detail maksud dan tujuan pelaku membakar gedung lembaga hukum.
Sebab kasus kebakaran gedung Kejagung tidak bisa dilihat hanya dari sisi peristiwa saja. Dia melihat ada upaya lain yakni mengganti posisi Jaksa Agung saat ini.
"Itu isu sensitif, itu makanya mohon kepada ketua tim itu lebih hati-hati lagi dan cermat, saya minta betul jangan sampai ini ditunggangi," ucapnya.
Baca Juga: 4 Saksi Diperiksa, Unsur Kesengajaan Kebakaran Kejagung Dipidana 12-15 Tahun Penjara
Di kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan telah memerintahkan Kabareskrim untuk mengusut tuntas kasus kebakaran gedung Kejagung.
Ia menekankan seluruh anggota Polri wajib menjaga panji-panji Tribrata.
“Tentang masalah penanganan Djoko Tjandra, penanganan kebakaran, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Kabareskrim untuk tegak lurus. Ini bukan masalah tentang Idham, ini masalah tentang institusi," ujar Idham.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.