JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam pidato Sidang Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dilakukan secara virtual, salah satu poin penting yang disebut Presiden Joko Widodo adalah tentang peran penting PBB dalam perdamaian dunia.
Karena itulah, PBB harus selalu berbenah diri dan melakukan reformasi, revitalisasi dan efisiensi. Menurut Presiden, PBB harus dapat membuktikan bawa multilateralisme dapat menyelesaikan masalah, termasuk pada saat terjadinya krisis.
Menurutnya, PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global. Dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus memperkuat PBB agar PBB tetap relevan dan semakin kontributif sejalan dengan tantangan zaman.
“PBB bukanlah sekedar sebuah gedung di kota New York, tapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus,” ujar Presiden Jokowi dalam pidato di Sidang Umum PBB yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (23/9/2020).
Namun demikian, Presiden menekankan bahwa Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme. “Multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan,” tambahnya.
Baca Juga: Di PBB, Jokowi: Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina
Dalam pidato ini, Presiden juga mengingatkan kembali tentang tujuan dibentuknya PBB pada 75 tahun yang lalu. Pada 75 tahun lalu, PBB dibentuk agar Perang Dunia II yang menyebabkan banyak kerugian baik materil maupun immateril, tidak terulang kembali. Juga agar dunia bisa hidup lebih damai, stabil dan sejahtera.
“Tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam,” kata Presiden.
Baca Juga: Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Diakses Semua Negara Dengan Harga Terjangkau
Menurutnya, hingga saat ini dunia yang kita impikan bersama, belum terwujud. Hal ini ditandai dengan konflik yang masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan di banyak tempat.
Bahkan prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.