JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi tentang penyusup radikal yang berpenampilan good looking menuai hujan kritik.
Pernyataan tersebut dilontarkan Menteri Fachrul Razi dalam acara launching aplikasi ASN no radikal yang digelar kementerian PAN Reformasi Birokrasi.
"Cara masuk mereka gampang terutama kalau saya lihat polanya, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa arabnya bagus, hafidz mulai masuk, lama-lama orang situ bersimpati diangkat ikut jadi pengurus masjid, kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," pernyataan Menteri Agama, Fachrul Razi.
Saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR siang tadi, kritikan pun terlontar dari sejumlah anggota komisi, salah satunya dari Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily.
Ace mengingatkan Menteri Agama agar pernyataan yang berkaitan dengan isu sensitif agar tidak sampai menimbulkan penafsiran yang salah di masyarakat.
"Kalau menyangkut hal-hal yang sensitif terhadap kepentingan umat harus clearkan. Misalnya bapak menyebutkan ada orang yang memiliki pemahaman agama bahkan dia hafidz misalnya tapi itu bukan berarti ajaran islamnya tidak sesuai dengan semangat Rahmatan Lil 'Alamin, harus ditegaskan itu, sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa pemerintah ini seperti islam phobia," ujar Ace.
Setelah mendapat banyak kritik dari anggota DPR, Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan menerima masukan yang disampaikan kepadanya termasuk agar lebih berhati-hati saat memberi pernyataan.
Upaya mencegah faham radikalisme memang patut dilakukan oleh banyak pihak termasuk di lingkungan aparatur sipil negara.
Kementerian Agama tentu punya peranan penting bersama kementerian lain dengan mengedepankan penyampaian informasi tanpa munculkan polemik di tengah masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.