JAKARTA, KOMPAS.TV - Siapa pun yang mempermainkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk beras untuk warga terdampak pandemi Covid-19 bakal terancam dipecat.
Tak percaya? Buktikan saja. Ancaman pemecatan itu disampaikan langsung Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas.
"Kalau nanti di daerah ada oknum saya yang bermain-main saya pecat. Kita sudah bangun komitmen itu sejak tiga bulan lalu," ungkap Buwas di Jakarta, Rabu, (2/9/2020).
Baca Juga: Buwas: Swasta Izin Impor 5 Menit Jadi, Kalau Bulog 2 Minggu Enggak Jadi-jadi, Apa Sebabnya?
Pernyataan tersebut dilontarkan Buwas pada saat peluncuran Program Bantuan Sosial Beras bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta Banten.
Buwas juga meminta masyarakat untuk turut mengawasi Bulog agar Bansos Beras tersebut tepat sasaran.
Kementerian Sosial menggandeng Perum Bulog mendistribusikan Beras Bansos kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia.
Setiap KPM akan menerima 15 kilogram beras selama tiga bulan sejak Agustus hingga Oktober 2020 sebagai upaya mengurangi beban pengeluaran KPM PKH di masa pandemi.
Baca Juga: Jubir Menhan: Lumbung Pangan Cadangan Logistik Strategis Bantu Kementerian Pertanian dan Bulog
Buwas menjelaskan, Bulog telah mempersiapkan program tersebut sejak tiga bulan lalu dan mengantisipasi kemungkinan kerusakan beras.
"Kami bangun rice to rice di seluruh Indonesia. Jadi tidak ada alasan beras Bulog itu tidak baik, kecuali ada oknum yang bermain," katanya.
Dengan diluncurkannya bansos beras ini, kata Buwas, artinya bukan hanya penerima bansos, tapi juga petani yang lega karena tidak ada alasan Bulog tidak menyerap beras petani.
Oleh karena itu, Buwas menjamin beras yang didistribusikan kepada KPM PKH tersebut dalam kondisi baik karena setiap beras yang keluar dari Bulog harus melalui proses mesin rice to rice atau mesin pembersih beras.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.