Gas Berbahaya
Sebelumnya, fenomena semburan lumpur panas di Kesongo juga pernah terjadi pada 2013.
Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto mengatakan, gas yang keluar bersamaan semburan itu berbahaya bagi manusia.
"Warga keracunan karena menghirup kandungan gas. Fenomena tersebut terjadi secara alami bukan akibat pengeboran sumur," kata Teguh.
Baca Juga: Berbahaya, Lokasi Bekas Semburan Lumpur dan Gas di Blora Malah Didatangi Banyak Warga
Jadi Ajang Selfie
Lokasi bekas semburan lumpur panas di Kawasan Kesongo, Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora, Jawa Tengah, itu rupanya menjadi ajang swafoto atau selfie bagi sejumlah warga.
Sejak Sabtu (29/8/2020), sejumlah warga tampak berdatangan ke lokasi semburan untuk berfoto.
Kapolsek Jati AKP Bajuri mengatakan, warga yang datang mungkin akan lebih banyak saat hari libur.
"Mungkin di hari libur mungkin juga akan banyak yang datang," katanya, Minggu (30/8/2020).
Baca Juga: Semburan Lumpur Beracun di Blora, 4 Warga Diduga Keracunan Dilarikan ke Puskesmas
Peringatan untuk Warga
Untuk mengantisipasi, aparat keamanan Polsi dan TNI berjaga-jaga dan menghalau warga yang hendak melihat titik pusat semburan.
Papan peringatan yang menyatakan bahaya gas beracun pun dipasang di sekitar lokasi.
Bajuri menegaskan, fenomena alam di Kesongo pada Kamis (27/8/2020) lalu diduga yang terbesar selama ini.
Fenomena itu, menurut Bajuri, merupakan siklus alami di wilayah yang mengandung minyak dan gas bumi.
Baca Juga: Satu Rumah Warga Tertimbun Lumpur Dan Bebatuan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.