KOMPAS.TV - Video seorang wisudawan menangis saat wisuda online viral di media sosial. Dia diketahui terpaksa wisuda di atas kasur setelah 6 tahun kuliah.
Dalam video yang beredar, seorang pria mengenakan toga terlihat duduk di atas kasur sambil menundukkan kepalanya.
Sementara, satu tangannya ia gunakan untuk menutup mata.
Baca Juga: Unik! Universitas Ini Gelar Wisuda Drive Thru, Ada yang Pakai Sepeda Onthel
Di hadapan wisudawan tersebut, ada sebuah laptop yang diletakkan di atas meja berwarna hijau.
Seseorang yang merekam wisudawan itu kemudian berseru kepadanya. "Kau kenapa, Dik?" tanya seorang pria dalam video.
Pria yang mengenakan toga itu pun kemudian menoleh dan menjawab.
"Kakak, ternyata sampai wisuda juga di sini, Kak. Di atas kasur," jawabnya sembari tertawa untuk menyamarkan kesedihannya.
Wisudawan tersebut kemudian tampak tak mampu lagi membendung air mata. Tangannya pun kembali ia letakkan ke mata untuk menahan tangisnya.
Tangis sang wisudawan saat mengikuti wisuda online di kamarnya tersebut juga tampak dalam video lain.
Baca Juga: Inovatif! Wisuda Virtual Dengan Minecraft
Pada video tersebut, tertulis keterangan bahwa sang wisudawan sudah 6 tahun menempuh kuliah.
"6 tahun perjuangan, berakhir dengan wisuda online di atas kasur," tulis keterangan dalam video.
Dua video itu pun kemudian viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @makassar_iinfo, Jumat (21/8/2020), video tersebut menuai banyak respons warganet.
Hingga Senin (24/8/2020), video itu telah disukai lebih dari 57 ribu orang.
Baca Juga: Pertama di Indonesia ! Wisuda di Dunia Minecraft, ITS Surabaya
Kisah Perjuangan sang Wisudawan
Sosok wisudawan yang tampak menangis saat momen wisuda online tersebut adalah Rahman Ariansyah (24).
Pria tersebut baru saja lulus dari program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Mengutip Tribunnews.com, Ari membenarkan video yang beredar viral tersebut.
Pria asal Buton Utara, Sulawesi Tenggara, itu mengaku tak sanggup menahan air matanya saat harus mengakhiri masa kuliah dengan wisuda online pada Rabu (19/8/2020) lalu.
Ia menyebutkan, momen wisudanya tersebut terasa menyedihkan baginya.
"Intinya, sedih sekali pada saat momen wisuda kemarin," ungkapnya dikutip dari Tribunnews.com, Senin (24/8/2020).
Ari mengungkapkan, saat momen wisuda tersebut, ia teringat dengan perjalanan panjang yang ia lewati selama kuliah.
Ia pun menceritakan kisah perjuangan yang menurutnya tak mungkin bisa ia lupakan.
"Perjuangan kuliahnya sebenarnya lebih kepada berorganisasi tapi kalau yang lebih berat itu perjuangan waktu mau penelitian," kata Ari.
Baca Juga: Keren! Wisuda Daring, Undip Gunakan Robot Wisudawan
Ari mengatakan, saat melakukan penelitian untuk skripsi, ia sempat harus menginap di laboratorium kampus.
"Jadi saya selama melakukan penelitian, tidak lagi tinggal di kamar (kos)" katanya.
"Sebenarnya ada kamar tapi lebih memilih tinggal di kampus, khususnya di laboratorium," sambungnya.
Menurut Ari, ia mulai melakukan penelitian intens untuk skripsinya tersebut pada awal April 2019.
Ia kemudian baru dapat mengajukan hasil penelitiannya pada Februari 2020.
Menurut Ari, penelitiannya pun melewati momen Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Namun, karena seorang dosen mengharuskannya tetap tinggal di Kendari untuk melanjutkan penelitian, ia pun terpaksa harus melewatkan momen hari raya bersama keluarga.
"Yang jelas, saya jadi tidak bisa bersama keluarga, Ramadan di laboratorium, dan intinya sedih sekali lah," ungkapnya.
Ari mengaku, saat itu pun ia merasa ingin menangis karena tidak bisa pulang ketika Idul Fitri. "Dalam hati saya sedih dan hampir menangis juga," ujarnya.
Baca Juga: Merindukan Anak Didik Mereka, Tangisan Guru Pecah Saat Momen Wisuda Online
Sementara itu, ketika tiba momen wisuda, Ari pun cukup merasa kecewa karena tidak dapat mengikuti prosesinya di kampus.
Ia pun terpaksa harus merayakan momen wisuda tanpa kehadiran orang tuanya.
"Pas wisudanya kena momen corona dan sebagainya, kemudian orang tua tidak bisa bersama-sama pas momen wisudanya," kata Ari.
Ari mengungkapkan, keluarganya sebenarnya bisa hadir dalam momen wisudanya Rabu lalu. Namun, ia sendiri yang meminta supaya keluarganya tak perlu hadir menemuinya di Kendari.
"Sebenarnya keluarga bisa datang tapi saya bilang sendiri bahwa percuma juga mau ke Kendari, wisudanya juga online," ujarnya.
Sementara itu, Ari menceritakan, ia mulai tak dapat membendung air matanya saat menyaksikan rektornya memberi sambutan.
Menurutnya, pada saat itulah ia mulai teringat banyak hal yang ia lewati di masa kuliah.
Ari pun mengaku sempat tak menyangka ia akhirnya benar-benar sampai di tahap wisuda. "Saya merasa banyak hal terpikirkan, dalam hati, 'akhirnya saya wisuda juga,'," ungkapnya.
"Karena kalau saya melihat perjuangan saya dari kuliah, meneliti, sampai wisuda online, ya kembali lagi saya berpikir 'akhirnya wisuda juga ya,'," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Pengunjung Mall Membludak di Jawa Tengah, Ini Respons Ganjar Pranowo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.