Kompas TV lifestyle tren

Jadwal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 Menurut Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Kompas.tv - 24 Maret 2025, 15:21 WIB
jadwal-1-syawal-1446-hijriah-atau-lebaran-2025-menurut-muhammadiyah-nu-dan-pemerintah
Ilustrasi. Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idulfitri 2025 digelar pada 29 Maret (Sumber: Envato by wing-wing)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi keagamaan Islam, Muhammadiyah telah mengumumkan jadwal 1 Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 masehi.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) masih akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 2025 pada 29 Maret 2025.

Lantas, apakah lebaran Idulfitri 2025 akan berbeda?

1. Jadwal 1 Syawal 2025 Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Penetapan 1 Syawal 1446 H ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang penetapan Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 Hijriah

Keputusan ini didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal, metode penentuan awal bulan Hijriah yang telah lama menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap Jakarta Lebaran 2025, Ditiadakan Mulai Tanggal Ini

Dengan metode ini, awal bulan ditetapkan jika hilal sudah wujud, yaitu setelah terjadi ijtimak sebelum matahari terbenam, bulan terbenam setelah matahari, dan piringan atas bulan berada di atas ufuk saat matahari terbenam.

Jika salah satu dari kriteria ini tidak terpenuhi, maka bulan digenapkan menjadi 30 hari.

2. Jadwal 1 Syawal 2025 Pemerintah

Kemenag akan menggunakan metode hisab dan rukyat dalam penentuan 1 Syawal 2025 sebagaimana Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Secara hisab atau perhitungan astronomi, menurut Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama  Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," kata Abu Rokhmad.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x