Kompas TV lifestyle kesehatan

4 Ciri Stres yang Kerap Tak Disadari

Kompas.tv - 9 Januari 2025, 04:00 WIB
4-ciri-stres-yang-kerap-tak-disadari
Ilustrasi stres, letih, lesu, lelah (Sumber: diana.grytsku on Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Stres adalah respons tubuh dari tekanan yang muncul dalam kehidupan. Kondisi ini muncul akibat situasi atau perasaan gugup, putus asa, marah, atau saat sedang merasa sangat bersemangat.

Menariknya, tidak semua orang menyadari bahwa dirinya tengah merasa stres. Pasalnya, masing-masing orang memiliki respons stres yang berbeda-beda.

Padahal, stres dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.

Melansir laman Cleveland Clinic, berikut ciri-ciri sedang stres yang kerap tidak disadari.

Baca Juga: 5 Jenis Stress Language dan Ciri-cirinya

1. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati alias mood swing menjadi salah satu tanda stres yang jarang disadari. Kondisi ini ditandai dengan munculnya perasaan bahagia, sedih, dan marah silih berganti secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Perubahan suasana hati saat stres disebabkan hormon kortisol yang membuat tubuh selalu dalam keadaan siaga. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan kimiawi otak dan memicu perubahan mood yang drastis.

Stres juga membuat orang menjadi lebih sensitif terhadap berbagai rangsangan, baik yang positif maupun negatif. Hal ini dapat memicu reaksi emosional yang berlebihan.

2. Malas bersosialisasi

Stres membuat tubuh dan pikiran terus-menerus dalam keadaan siaga. Hal ini tentu saja menguras energi yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga membuat seseorang malas bersosialisasi.

Selain itu, stres seringkali diiringi oleh perasaan cemas, khawatir, atau sedih. Perasaan-perasaan negatif ini membuat kita kurang tertarik untuk terlibat dalam aktivitas sosial.

3. Sensitif dan mudah marah

Sensitif dan mudah marah menjadi ciri-ciri stres selanjutnya. Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan merespons dengan melepaskan hormon-hormon tertentu, seperti kortisol dan adrenalin. 

Hormon-hormon ini berperan dalam mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi yang dianggap mengancam. Namun, jika stres berlangsung dalam jangka waktu lama, hormon-hormon ini dapat mengganggu keseimbangan kimiawi dalam tubuh.

Orang yang stres cenderung lebih sensitif terhadap berbagai rangsangan, baik itu suara, cahaya, atau bahkan kata-kata. Hal ini karena otak mereka berada dalam keadaan siaga tinggi, selalu siap untuk menghadapi ancaman.

Padahal ketika tubuh terus-menerus dalam keadaan siaga, ambang toleransi seseorang terhadap stres akan semakin rendah. Akibatnya, hal-hal kecil yang biasanya tidak menjadi masalah dapat memicu kemarahan yang tidak terkendali.

Baca Juga: Psikolog Forensik: Utang dan Stres Finansial Bisa Sebabkan Bunuh Diri

4. Terlalu menyibukkan diri

Terlalu menyibukkan diri memang seringkali dianggap sebagai cara untuk menghindari stres, namun hal ini justru bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang sedang mengalami stres. Ketika merasa tertekan, orang akan cenderung mencari cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dihadapi. 

Menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas bisa menjadi mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar untuk menghindari perasaan tidak nyaman atau cemas.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x