JAKARTA, KOMPAS.TV - Demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) ternyata menyerang semua ras dan jenis babi ternak maupun liar semua umur.
Dikutip dari World Organisation for Animal Health (WOAH), demam babi Afrika adalah penyakit akibat virus yang menular dengan tingkat kematian mencapai 100 persen. Namun, ASF bukanlah penyakit zoonosis.
Artinya, virus yang menyebabkan babi sakit tidak bisa menular ke manusia.
Penyakit ini tidak membahayakan kesehatan manusia, tetapi berdampak buruk pada populasi babi dan perekonomian peternakan.
Virus ini sangat resistan terhadap lingkungan, artinya virus ini dapat bertahan hidup di pakaian, sepatu bot, roda, dan bahan lainnya.
Baca Juga: Sudah Tayang di Bioskop! Ini Sinopsis Film Mufasa: The Lion King
Virus ini juga dapat bertahan hidup di berbagai produk daging babi, seperti ham, sosis, atau bacon.
Oleh karena itu, perilaku manusia dapat berperan penting dalam penyebaran penyakit babi ini, jika tindakan yang memadai tidak diambil.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, wabah demam babi Afrika ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.