Kompas TV lifestyle kesehatan

Gangguan Mata Akibat Diabetes Jadi Beban Penyakit dan Pembiayaan, Butuh Kolaborasi

Kompas.tv - 11 Oktober 2024, 04:00 WIB
gangguan-mata-akibat-diabetes-jadi-beban-penyakit-dan-pembiayaan-butuh-kolaborasi
Ilustrasi mata (Sumber: Unsplash)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyakit diabetes diketahui menyerang penglihatan penderitanya. Bahkan menjadi beban penyakit, sosial dan pembiayaan. Apalagi, jumlah pengidap diabetes meningkat, memicu beban besar pada sistem kesehatan, masyarakat, dan ekonomi. Diperkirakan, kasus gangguan penglihatan akibat diabetes, retinopati diabetika (RD),  di Indonesia akan mencapai 5 juta orang pada 2025.

Baca Juga: Benarkah Diet Bebas Gluten Membantu Turunkan Berat Badan?

Guru Besar dan Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Prof Muhammad Bayu Sasongko mengatakan, retinopati diabetika (RD)  merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling sering dijumpai dan bisa sebabkan gangguan penglihatan utama di dunia. 

"Saat ini, RD merupakan masalah kesehatan mata prioritas di Indonesia karena mengakibatkan berbagai beban, yaitu beban penyakit, sosial, dan pembiayaan, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes," demikian siaran persnya di Jakarta, Kamis (10/10/20204).

Menurut Bayu, penyelesaian permasalahan RD di Indonesia memerlukan pendekatan berbagai dimensi dengan berbagai area kepakaran.

"Kolaborasi pentahelix akan sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan mata pada diabetes untuk dapat menggerakkan semua dimensi," jelas Bayu.

"Oleh karena itu, suatu bentuk konsorsium yang mempertemukan berbagai elemen mulai dari para ahli, pemangku kebijakan pusat dan daerah, peneliti, pelaksana sektor kesehatan publik dan swasta, serta masyarakat, memiliki peran sangat penting dalam mengoptimalkan kesehatan mata pada diabetes di Indonesia," lanjutnya.

Bayu menerangkan, konsorsium kesehatan mata diabetes ini merupakan suatu inisiatif dan juga bentuk komitmen untuk mengintegrasikan kegiatan promotif, preventif, skrining, deteksi dini, dan tatalaksana penyakit.

Hal itu sebagai strategi kesehatan nasional yang ditujukan untuk menurunkan beban gangguan penglihatan akibat diabetes yang terus meningkat di Indonesia. 

Baca Juga: BPOM Rilis 10 Obat Herbal yang Bisa Merusak Ginjal

Gangguan kesehatan mata pada penderita diabetes ini biasanya karena kadar gula yang tinggi dan akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. 

"Kondisi ini dapat diderita oleh siapapun yang menderita diabetes tipe 1 maupun 2, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes dalam jangka waktu yang lama," ungkap Bayu.

"Di dalam Peta Jalan Upaya Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025–2030, ditargetkan pada tahun 2030 tidak hanya 80 persen penderita diabetes terskrining, namun juga setidaknya 60 persen individu diabetes dengan gangguan mata telah mendapatkan tatalaksana yang sesuai," tutup Bayu.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x