Kompas TV lifestyle kesehatan

Polisi soal Oplos Kecubung Miras di Banjarmasin: Hindari karena Sebabkan Gangguan Mental

Kompas.tv - 12 Juli 2024, 05:47 WIB
polisi-soal-oplos-kecubung-miras-di-banjarmasin-hindari-karena-sebabkan-gangguan-mental
Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk jika dikonsumsi secara langsung. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Deni Muliya

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Puluhan orang harus dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) gegara oplos kecubung dengan miras dan obat-obatan. Bahkan dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Mengutip Kompas.com, insiden tersebut terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kejadian itu dikonfirmasi Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy.

Baca Juga: Polisi Tangkap 6 Tersangka Pencurian Modus Gunakan Kecubung

"Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan yang wanita Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024," katanya, Kamis (11/7/2024).

Yuddy menjelaskan, terkait fenomena mabuk kecubung sebagai salah satu permasalahan serius.

Diketahui saat ini pihak RSJ tengah merawat sebanyak 35 pasien yang diduga mengkonsumsi kecubung.

Para pasien disebut mengalami gangguan mental yang bervariasi dari yang ringan hingga akut.

Namun Yuddy menyebut semua pasien saat ini masih belum bisa diajak berkomunikasi.

"Semua masih belum bisa diajak komunikasi. Sebab penjelasan mereka masih bisa berubah-ubah karena masih ada efek halusinasinya," ungkapnya.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Cucun Kurniadi mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus tersebut.

Ia mengimbau masyarakat agar tak perlu mencoba tanaman kecubung.

Ia menjelaskan, tanaman kecubung dapat menyebabkan gangguan mental sementara atau bahkan permanen.

Baca Juga: Waspada! Perampok Racuni Sopir Taksi 'Online' dengan Kecubung di Makanan

"Hindari mengonsumsi tanaman kecubung yang tidak seharusnya dikonsumsi sembarangan. Jika tanaman ini dikonsumsi, dapat berdampak menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen," ujar Cucun.

Kini data terbaru disampaikan bahwa pasien yang dirawat bertambah menjadi 44 orang.

"Dari 44 orang tersebut, dua di antaranya merupakan korban meninggal," imbuhnya menegaskan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x