Kompas TV lifestyle kesehatan

Belajar dari Kolapsnya Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Pentingnya Alat AED Ada di Tempat Umum

Kompas.tv - 3 Juli 2024, 17:05 WIB
belajar-dari-kolapsnya-zhang-zhi-jie-dokter-ingatkan-pentingnya-alat-aed-ada-di-tempat-umum
Automated External Defibrillator (AED), perangkat portabel yang berfungsi menganalisa irama jantung. (Sumber: Kemenkes)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belajar dari tragedi kolapsnya atlet bulu tangkis China, Zhang Zhi Jie di Yogyakarta, dokter spesialis jantung ingatkan pentingnya automated external defibrillator atau AED, yaitu alat kejut listrik otomatis di tempat umum untuk mengatasi kondisi henti jantung.

Automated External Defibrillator (AED) adalah perangkat portabel yang berfungsi menganalisis irama jantung secara otomatis  dan kemudian memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung jika diperlukan.

Alat ini sering digunakan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak.

Baca Juga: Belajar dari Kematian Zhang Zhi Jie, Kenali Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung

AED ditujukan untuk digunakan dalam keadaan yang tidak terduga. Oleh sebab itu, AED sering disediakan di berbagai tempat umum seperti di bandara, kantor, sekolah, pusat perbelanjaan, maupun tempat umum lainnya.

Tenaga non-medis seperti pemadam kebakaran, pramugari, polisi maupun orang awam lainnya boleh menggunakan alat ini. Hal ini dikarenakan AED mudah digunakan karena dilengkapi dengan petunjuk suara yang memandu setiap penggunanya. Namun demikian, orang yang telah melalui pelatihan formal penggunaan AED dan resusitasi jantung paru (RJP) lebih dianjurkan untuk menggunakan alat ini.

"Henti jantung dapat terjadi apabila ditemukan gangguan aktivitas listrik jantung. Gangguan ini menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan semakin cepat (aritmia). Aritmia menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara efektif," beber dokter spesialis jantung dr. Ardi Iswara dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, mengutip laman Yankes Kemkes.

"Ketidakefektifan jantung dalam memompa darah sangat berpengaruh pada peluang hidup seseorang. Peluang hidup seseorang yang mengalami aritmia bisa menurun 7-10 persen setiap menitnya. Hal ini disebabkan oleh karena otak dan organ vital lainnya tidak memperoleh darah dan oksigen yang dibutuhkan.Oleh karena itu, tindakan sesegera mungkin harus dilakukan untuk mencegah kematian. Semakin cepat irama jantung dipulihkan, maka semakin kecil kerusakan permanen pada otak maupun organ vital lainnya," lanjut dr. Ardi.

Baca Juga: Informasi Terbaru Zhang Zhi Jie Atlet yang Meninggal saat Badminton Asia Championship 2024

Berikut ini cara yang tepat untuk menggunakan AED yang perlu diketahui :

  1. Periksa respons pasien dengan menepuk–nepuk bahu pasien sambil berbicara dengan suara keras untuk mengembalikan kesadaran pasien. Setelah itu periksa detak nadinya, jika benar-benar tidak sadarkan diri, barulah Anda dapat menggunakan perangkat AED yang tersedia sambil menunggu ambulans datang.
  2. Atur posisi pasien dalam posisi berbaring dan pastikan kondisi di sekitarnya sudah benar-benar kering. Lepaskan pakaian dan benda lain yang menempel pada tubuh pasien seperti perhiasan. Jika alat AED tidak langsung tersedia, segera lakukan kompresi dada (CPR) untuk pertolongan awal. Pastikan pada saat melakukan CPR adalah orang yang benar-benar paham cara melakukannya.
  3. Pada saat penggunaan AED, langsung nyalakan dan ikuti cara penggunaan sesuai petunjuk melalui suara. Selanjutnya, sambungkan kabel serta bantalan alas atau pad pada perangkat elektronik AED. Tempelkan pad yang dilengkapi stiker pada dada pasien dan pastikan pad menempel kuat di kulit.
  4. Saat alat sudah terpasang, Anda dapat menghentikan CPR dan segera melakukan analisis. Untuk mencegah kesalahan analisis AED, pastikan tidak ada yang menyentuh tubuh pasien selama AED menganalisis.
  5. Setelah selesai analisis, AED aka menginformasikan kepada Anda apakah pasien perlu diberi kejutan listrik atau tidak. Jika alat AED menyebutkan bahwa pasien perlu diberikan kejutan listik, pastikan kembali tidak ada yang menyentuh tubuh pasien, lalu tekan tombol shock di AED untuk memberikan kejutan listrik.
  6. Setelah itu, AED akan memberikan instruksi kepada Anda untuk memeriksa pernapasan dan denyut nadi pasien. Jika belum kembali, AED akan meminta Anda untuk melanjutkan CPR sekitar 2 menit. Setelah itu, AED akan melakukan analisis ulang untuk mengetahui apakah pasien masih membutuhkan kejutan listrik lagi atau tidak.

Lakukan secara berkala sesuai arahan AED hingga bantuan medis tiba dan segera membawa pasien ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x