JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog anak turut berikan tanggapan terkait kasus viral ibu muda yang lakukan pencabulan terhadap anak balitanya.
Seperti diketahui sebelumnya, beredar video asusila yang memperlihat aksi tak senonoh.
Menanggapi kasus tersebut, psikolog anak bernama Vera Itabiliana, Spsi, memberikan tanggapannya. Menurutnya kelakuan R atau ibu korban sudah di luar akal sehat.
"Benar-benar di luar akal sehat, seorang ibu yang diharapkan bisa menjadi pengasuh, pelindung anak dari segala macam hal-hal negatif di luar maupun di dalam rumah ternyata justru menjadi predator di sini," ujar Vera mengutip Grid.ID, Rabu (5/4/2024)
Baca Juga: KPAI Buka Suara soal Ibu Muda yang Lecehkan Anak Balitanya
Lebih lanjut dirinya mengatakan ada dua faktor penyebab R melakukan pencabulan terhadap anaknya.
Dua faktor yang dimaksud yakni fungsi mental dan cara berpikir. R diduga belum siap memiliki anak lantaran usianya yang masih muda.
Ia menikah pada usia 16 tahun dan memiliki dua anak masing-masing berusia lima tahun dan lima bulan.
"Yang paling gampang dilihat adalah bukti ketidaksiapan menjadi orangtua, menjadi ibu. Nah, kalau kenapa dia tidak siap menjadi ibu tentu banyak faktor juga," terangnya.
Namun tentu yang disorot adalah dampak psikologis kepada anak yang menjadi korban pelecehan orang tuanya. Dampaknya akan besar, apalagi ketika anak tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Secara psikologis, anak yang menjadi korban pelecehan bisa disembuhkan. Namun, sesuai sarannya, sang anak perlu menjadi anak negara, disembuhkan traumanya dan dikembalikan kondisi psikologisnya.
Baca Juga: KemenPPPA Kawal Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung, Siap Dampingi Hukum dan Pemulihan Psikologis Korban
Vera juga menyebut bahwa ada PR besar bagi keluarga maupun pemerintah berkaitan dengan maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap anak kandung.
"Di lingkungan keluarga agar anak diajari sejak dini soal pencegahan kekerasan melalui pengasuhan dan edukasi agar mereka berani mengatakan tidak meski tak mudah dilakukan karena pengasuhan di rumah," tukasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.