JAKARTA, KOMPAS.TV - Jantung dapat mengalami pembengkakan yang disebut sebagai kardiomegali. Mengutip Mayo Clinic, kardiomegali adalah istilah yang mengacu pada pembesaran jantung yang terlihat pada tes pencitraan.
Pembengkakan jantung bukanlah suatu penyakit melainkan tanda dari kondisi lain. Kerusakan jantung dan jenis penyakit jantung tertentu dapat menyebabkan pembesaran jantung.
Terkadang stres jangka pendek pada tubuh, seperti kehamilan, bisa menjadi penyebab pembengkakan jantung. Tergantung pada kondisinya, pembesaran jantung bisa bersifat sementara atau permanen.
Baca Juga: Tim Anies-Muhaimin: Suara Prabowo-Gibran Hasil Pelanggaran Luber Jurdil
Perawatan untuk jantung yang membesar mungkin termasuk obat-obatan, prosedur medis, atau pembedahan.
Pembengkakan jantung pada beberapa orang tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa orang lainnya akan mengalami tanda-tanda tertentu.
Lantas apa tanda-tanda pembengkakan jantung? Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala-gejala pembengkakan jantung yang bisa terjadi meliputi:
Baca Juga: Tim Anies-Muhaimin: Suara Prabowo-Gibran Hasil Pelanggaran Luber Jurdil
Anda perlu mendapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda potensi serangan jantung, seperti:
Jantung yang membesar mengalami kesulitan memompa darah secara efisien. Oleh karena itu, pembengkakan jantung meningkatkan risiko komplikasi, seperti gagal jantung atau stroke.
Kardiomegali bisa berakibat serius. Hal ini tergantung pada kondisi yang menjadi penyebab pembengkakan jantung.
Beberapa dari penyebabnya bersifat kronis. Artinya, kardiomegali bisa bertahan lama dan memerlukan pengobatan selama bertahun-tahun. Pembesaran jantung mungkin lebih mudah diobati jika terdeteksi sejak dini.
Sumber : Mayo Clinic, Cleveland Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.