JAKARTA, KOMPAS TV - Kamu mungkin sering memanaskan kembali beberapa hidangan untuk dimakan kembali. Kebiasaan ini sering terjadi, terutama selama bulan Ramadan, di mana banyak orang menyimpan makanan sisa seperti lauk dan sayur untuk dipanaskan kembali dan dimakan saat sahur.
Sayangnya, ahli gizi Lokendra Tomar dari Weight Loss Clinic, Delhi, menyatakan bahwa beberapa bahan makanan sehari-hari yang kita konsumsi mungkin tidak lagi aman untuk dipanaskan kembali, karena dapat menghilangkan nilai gizinya.
"Ini adalah aturan emas dalam menghangatkan kembali makanan: jangan pernah memanaskan kembali makanan yang tinggi protein," jelasnya,
Melansir dari NDTV Food, berikut ini adalah 7 jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali untuk dikonsumsi saat sahur.
Sebagai makanan yang kaya akan sumber protein, telur yang dimasak atau direbus ternyata juga dapat mengalami kerusakan yang signifikan jika dipanaskan berulang kali.
Telur yang sudah matang sebaiknya dikonsumsi segera, dan jika disimpan lebih lama, sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Lebih baik dikonsumsi dalam keadaan dingin karena makanan berprotein tinggi cenderung mengandung nitrogen. Pemanasan ulang dapat mengakibatkan oksidasi nitrogen, suatu proses yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Hindari memanaskan kembali sayuran yang mengandung nitrat tinggi seperti bayam, wortel, lobak, atau seledri menggunakan microwave atau kompor.
Sayuran kaya nitrat ini, ketika dipanaskan kembali, dapat menghasilkan racun dengan sifat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebagai contoh, bayam memiliki kandungan zat besi yang tinggi, dan memanaskannya berulang kali dapat mengakibatkan oksidasi zat besi.
Oksidasi ini menghasilkan radikal bebas berbahaya yang telah diketahui sebagai penyebab berbagai penyakit, seperti kemandulan dan kanker.
Baca Juga: Harga Beras Naik? Ini 10 Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi yang Bisa Dikonsumsi: Cocok Untuk Diet
Mungkin terdengar mengejutkan bahwa faktanya nasi beras juga termasuk dalam kategori makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan.
Menurut lembaga keselamatan dan higienitas makanan Inggris Foods Standards Agency (FSA), menghangatkan kembali nasi dapat menyebabkan risiko keracunan makanan. Hal ini dikarenakan adanya bakteri yang sangat tahan terhadap panas yang disebut Bacillus cereus.
Meskipun pemanasan dengan suhu tinggi dapat membunuh bakteri ini, panas juga dapat menghasilkan spora yang bersifat racun.
Setelah nasi dipanaskan kembali dan dibiarkan pada suhu ruangan, spora yang ada di dalamnya dapat berkembang biak, yang kemudian dapat menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi.
Sumber : NDTV Food
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.