JAKARTA, KOMPAS.TV - Durian adalah salah satu buah musiman yang populer di Indonesia. Buah yang terkenal dengan rasanya yang manis dan aroma khas ini kaya akan vitamin B, C, E, kalsium, dan zat besi.
Sebagaimana dikutip dari VN Express dalam 100 gram durian terkandung sekitar 147 kalori. Sehingga, konsumsi normal tidak boleh lebih dari 1.000 gram atau sekitar empat buah daging durian dalam sehari.
Konsumsi berlebih dapat menyebabkan kembung, sembelit, atau gangguan pencernaan. Khusus bagi penderita diabetes dan gagal ginjal, disarankan untuk lebih membatasi konsumsi durian.
Baca Juga: BPOM Update Daftar 181 Kosmetik Merkuri dan Non-merkuri, Tersebar di Jakarta hingga Jawa Timur
Musim-musim ini juga masyarakat kembali mendengar istilah yang dikaitkan dengan kondisi "mabuk durian". Fenomena ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi durian dalam jumlah berlebihan dalam satu waktu.
Menurut ahli gizi dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB), Ahmad Sulaeman, kondisi ini dapat terjadi karena durian mengandung alkohol dan berbagai zat volatil yang mempengaruhi tubuh.
“Mabuknya tapi ini lebih karena baunya durian yang disebabkan oleh banyaknya zat-zat volatil yang berkembang dan menyebabkan bau yang bermacam-macam,” kata Ahmad, dikutip dari Kompas.com (10/7/2021) silam.
Baca Juga: 4 Manfaat Air Rebusan Jagung untuk Kesehatan Ginjal dan Cara Membuatnya!
Istilah "mabuk durian" mungkin kurang tepat dan lebih cocok digambarkan sebagai "begah" karena efek gas yang dikandung durian.
Efek ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut dan berbagai gejala lain. Menurut Ahmad mengatakan bau khas durian yang berasal dari zat volatil adalah penyebab utama kondisi ini.
Baca Juga: Minum 6 Teh Ini Dapat Meringankan Gejala Flu saat Musim Hujan Tiba
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.