JAKARTA, KOMPAS.TV- ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang mempengaruhi perilaku anak. Hal ini ditandai dengan pola perilaku yang sulit dikendalikan, seperti kesulitan dalam fokus, kontrol impuls, dan hiperaktif.
Melansir laman Very Well Health, ADHD dapat didiagnosis pada anak usia 3 tahun atau lebih, dan biasanya berlangsung hingga dewasa. Gangguan ADHD pada saat anak-anak dapat terbawa hingga dewasa.
ADHD dapat mempengaruhi anak-anak dari segala usia. Bahkan, gangguan mental ini dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar, perilaku, dan hubungan sosial.
Hingga saat ini, ADHD belum dapat disembuhkan. Namun, gejala ADHD dapat diminimalkan dengan berbagai cara.
Baca Juga: Viral di Tiktok "POV Terkena ADHD", Awas! Jangan Self Diagnosis, Dampaknya Berbahaya
Tujuan pengobatan ADHD adalah untuk membantu anak mengendalikan gejala-gejalanya, sehingga anak penderita ADHD dapat melakukan aktivitas dengan optimal.
1. Obat-obatan
Obat-obatan adalah salah satu pengobatan ADHD yang paling umum. Obat-obatan ADHD bekerja dengan cara meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di otak.
Dopamin dan norepinefrin adalah neurotransmitter yang berperan dalam fokus, kontrol impuls, dan perhatian. Obat-obatan ADHD yang paling umum adalah stimulan, seperti methylphenidate (Ritalin, Concerta, Daytrana) dan atomoxetine (Strattera).
Stimulan dapat membantu anak untuk fokus, mengendalikan impuls, dan mengurangi hiperaktif. Efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan obat-obatan ADHD adalah sakit kepala, mual, dan insomnia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.