JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat terlibat dalam hubungan romantis dengan seseorang, ada kalanya kesetiaan pasangan dapat mengalami ujian.
Apabila pasangan kita meragukan komitmennya, situasi perselingkuhan bisa muncul.
Padahal, tindakan selingkuh dapat menimbulkan dampak psikologis yang signifikan bagi individu yang merasa tradisinya telah dikhianati.
Melansir VeryWell Mind, perselingkuhan dapat mencetuskan gangguan mental yang dikenal sebagai Post Infidelity Stress Disorder (PISD).
Selingkuh dapat mengakibatkan kerusakan, baik secara fisik maupun emosional. Dari segi psikologis, perselingkuhan bisa menyebabkan Post-Infidelity Stress Disorder (PISD), yang merupakan kondisi emosional atau stres setelah mengalami pengkhianatan atau selingkuh dari pasangan.
Menurut penjelasan psikolog Dennis Ortman, PISD memiliki kesamaan dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Baca Juga: Suami Tikam Teman Pria Istri, Pelaku Menduga Korban Selingkuhan
Individu yang mengalami PTSD biasanya terus-menerus mengingat peristiwa traumatis yang mereka alami.
Demikian pula, orang yang mengalami PISD akan selalu teringat akan pengkhianatan yang dialami dari pasangan mereka, bahkan setelah memulai hubungan baru.
Mereka mungkin sering berspekulasi bahwa pasangan saat ini tengah berselingkuh, meskipun kenyataannya tidak demikian.
PISD dapat menimbulkan dampak baik secara fisik maupun emosional. Stres akibat perselingkuhan pasangan dapat memicu sindrom patah hati, yang secara medis dikenal sebagai kardiomiopati stres.
Sindrom patah hati juga dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada mendadak, yang dapat menyerupai perasaan serangan jantung. Selain itu, PISD juga dapat mengakibatkan hal-hal berikut:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.