MAMUJU, KOMPAS.TV - Perwakilan Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting dari Kementerian Kesehatan RI Yurista menyebut pemberian tablet tambah darah dapat digunakan untuk mencegah stunting karena menjaga kesehatan remaja putri yang akan menjadi ibu. Konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri pun terus digalakkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui sosialisasi dan edukasi.
"Pemberian tablet tambah darah mampu mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum menjadi seorang ibu guna mencegah stunting," kata Yurista sebagaimana dikutip Antara, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga: Apresiasi Daerah Peduli Penanganan Stunting Dan Peduli Anak | Bincang Kita
Pada Rabu (25/10), sosialisasi peningkatan konsumsi tablet tambah darah digelar di SMA Negeri 1 Mamuju dan SMP Negeri 2 Mamuju, Sulawesi Barat dalam rangka rangkaian monitoring dan evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat.
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting dari Kementerian Dalam Negeri RI Arifin Efendi Hutagalung menyampaikan bahwa Provinsi Sualwesi Barat menjadi wilayah prioritas percepatan stunting. Prevalensi stunting di Sulawesi Barat sendiri masih tinggi, yakni 35 persen per 2022.
"Kegiatan ini berguna untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan Sekolah Siaga Kependudukan dan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja dalam menekan angka stunting di Sulawesi Barat," kata Arifin.
Melansir laman resmi Ayo Sehat Kemenkes RI, pemberian tablet tambah darah dapat berguna mencegah kelahiran bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Dengan konsumsi tablet tambah darah secara rutin, diharapkan potensi anemia pada remaja putri dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dapat berkurang di Indonesia.
Baca Juga: Pemkab Gianyar Sediakan Pelayanan Kesehatan Gratis untuk 327 Balita yang Terindikasi Stunting
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.