JAKARTA, KOMPAS.TV- Prolaps uteri atau peranakan turun merupakan kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan. Kondisi ini ditandai dengan turun atau meluncurnya rahim (uterus) dari posisi normal.
Prolaps uteri dapat terjadi pada perempuan dari berbagai usia. Namun, lebih umum terjadi pada perempuan yang telah melahirkan beberapa kali.
Melansir laman ugm.ac.id, prolaps uteri disebabkan otot-otot dan ligamen yang mendukung rahim melemas atau meregang. Akibatnya, rahim jatuh perlahan dan bergerak turun mendekati vagina.
Baca Juga: Soal KDRT Ibu Hamil di Tangsel, Psikolog Sebut Jangan Buru-Buru Penjara Pelaku: Coba Resolusi
Selain posisinya yang turun, bentuk rahim juga akan berubah menyerupai buah pir. Pada kasus tertentu, beberapa organ dalam panggul lainnya juga ikut bergerak turun bersama rahim.
Kondisi prolaps uteri dapat bervariasi tergantung seberapa lemah otot dan ligamen yang menopang rahim. Ada kondisi di mana seluruh rahim mengalami penurunan atau hanya sebagian rahim yang menurun.
Ada beberapa gejala umum proplaps uteri, antata lain sebagai berikut:
1. Perut terasa tegang dan berat di perut bagian bawah dan area kemaluan.
2. Merasa tidak nyaman di bagian dalam vagina.
3. Merasa ada yang mengganjal di dalam vagina, terutama saat duduk.
4. Ada benjolan seperti batu kecil yang menonjol keluar dari vagina yang bisa dilihat atau diraba.
5. Merasa tidak nyaman, nyeri, atau mati rasa saat berhubungan badan.
6. Mengalami masalah saat buang air kecil seperti nyeri, merasa tidak tuntas, atau sering beser saat bersin atau batuk.
7. Merasakan keram perut dan nyeri panggul yang parah.
8. Punggung terasa nyeri terutama ketika mengangkat benda berat, dan saat berhubungan badan.
Peranakan Turun atau prolaps uteri tetap dapat dicegah. Pencegahan utama bisa dilakukan dengan rajin latihan kegel.
Latihan ini adalah latihan otot dasar panggul (otot levator ani) yang bertujuan agar organ-organ yang tadinya turun akan naik ke atas. Seorang ibu yang baru melahirkan, disarankan mencari dokter yang berkompetensi dalam peranakan turun.
Dokter akan melihat apakah ada potensi peranakan turun atau tidak. Bila iya, latihan kegel perlu dilakukan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing? Simak Penjelasan Dokter
Dokter juga akan melihat efektivitas dari latihan kegel yang dilakukan. Selain latihan kegel, hindari mengangkat beban terlalu berat.
Kemudian, mengkonsumsi makanan yang tinggi serat setelah melahirkan, seperti buah-buahan, sayuran agar tidak mengalami konstipasi. Terakhir, jangan tahan keinginan untuk buang air kecil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.