JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek meningkat.
Imran mengatakan bahwa peningkatan kasus ISPA ini berkaitan dengan tren kenaikan kadar polusi udar di Jabodetabek.
“Kita tidak bisa bilang cuaca berpengaruh berapa persen, tetapi kita bisa melihat bahwa tren kenaikan kasus ISPA seiring dengan kenaikan kadar polusinya,” jelas Imran, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga: Kasus ISPA di Jakarta Naik 3-4 Kali Lipat akibat Polusi, Menkes: Mudah-mudahan Pak Heru Bisa Tangani
Kasus ISPA non-pneumonia tercatat paling banyak terjadi di Jakarta Timur yang mencapai 3.115 kasus
Melansir Healthline, infeksi ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. ISPA memengaruhi sistem pernapasan bagian atas maupun bawah.
Saluran pernapasan atas dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara, sedangkan saluran pernapasan bawah dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.
ISPA disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab infeksi saluran pernapasan atas adalah faringitis akut, infeksi telinga akut, atau flu biasa.
Sedangkan, penyebab infeksi saluran pernapasan bawah adalah bronkitis, radang paru-paru, hingga bronkiolitis.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap 6 Penyakit yang Berkaitan dengan Polusi Udara, Kasus ISPA Meningkat
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan penderita ISPA adalah sebagai berikut:
Gejala ISPA mungkin bisa lebih parah. Hubungi dokter jika Anda mengalami demam lebih dari 39 derajad Celcius, kesulitan bernapas, pusing, dan penurunan kesadaran.
Belum ada pengobatan yang diketahui untuk mengatasi ISPA. Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengatasi gejala sambil memantau kondisi Anda.
Jika dokter mencurigai adanya infeksi bakteri, mereka mungkin akan meresepkan antibiotik.
Sebagai langkah pencegahan, gunakan masker jika tengah melakukan aktivitas di luar ruangan, penuhi kebutuhan gizi harian, dan tidur yang cukup.
Sumber : Antara, Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.