JAKARTA, KOMPAS.TV - Hingga hari kelima beroperasi, LRT Jabodebek masih banyak mengalami gangguan yang berbuah keluhan dari para penumpang.
Karena masih ada ruang kosong, Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) mencatat bahwa jumlah kursi di dalam kabin masih memungkinan untuk ditambah.
Dalam sebuah unggahan media sosial yang viral pada Jumat (1/9/2023), disebutkan pintu kereta LRT Jabodebek mengalami gangguan saat berada di Stasiun Pancoran.
Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo tidak menampik fakta ini, bahkan ia mengakui dan membenarkan adanya gangguan tersebut.
"Betul, terjadi gangguan di perjalanan yang akhirnya mengharuskan penumpang dipindahkan ke rangkaian yang lain," katanya.
Kereta yang mengalami gangguan tersebut akhirnya diperbaiki di lokasi oleh teknisi INKA dan KAI.
Baca Juga: Jokowi soal Gangguan LRT Jabodebek: Jangan Bully Produk Sendiri
"Kereta berhasil hidup kembali dan beroperasi normal," kata Kuswardojo.
Dari gangguan-gangguan yang terjadi, Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Darmaningtyas, Sabtu (2/9/2023), memberikan catatan bahwa LRT Jabodebek dalam masa operasional dengan tarif promo ini memang disambut antusias oleh masyarakat.
Menurut Darmaningtyas, meski dari segi potensi demand LRT Jabodebek cukup tinggi, dengan adanya gangguan-gangguan yang terjadi LRT Jabodebek harus bisa menjaga keandalan sarananya seperti pemberhentian di beberapa stasiun yang lebih dari 1-2 menit tanpa tahu persis penyebabnya.
Kemudian, menjelang masuk ke stasiun, sebaiknya ada penjelasan pula pintu sebelah kiri atau kanan yang akan dibuka.
"Sebaiknya waktu berhenti ini bisa diminimalkan (tidak lebih dari 1-2 menit)," katanya dikutip dari Kompas.id, Sabtu.
"Di beberapa stasiun, terutama sore hari, ketika banyak penumpang yang belum familier, mereka bingung, yang dibuka sebelah kiri atau kanan," sambung Darmaningtyas.
Lalu Darmaningtyas mengingatkan jika tempat duduk LRT tidak sebanyak KRL, padahal menurutnya masih ada ruang sisa untuk penambahan kursi agar bisa diduduki oleh 5 sampai 6 orang.
"Bila kursi panjang KRL itu bisa untuk 7-8 orang, LRT hanya 4-5 orang. Padahal, ruangnya masih memungkinkan untuk dibuat menjadi 5-6 orang agar lebih banyak orang yang bisa duduk," katanya.
Baca Juga: Kata Luhut Soal Sederet Masalah LRT Jabodebek Usai Beroperasi
Sumber : Kompas TV, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.