JAKARTA, KOMPAS.TV - Polusi udara di kota-kota besar, terutama Jakarta, menjadi perhatian masyarakat akhir-akhir ini karena kualitas udara yang kerap tergolong tak aman bagi kesehatan.
Pakar kesehatan paru-paru Universitas Indonesia (UI), Profesor Agus Dwi Susanto pun membagikan setidaknya delapan tips atau cara mengurangi paparan polusi udara, yang terdiri dari:
Masyarakat perlu mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat kualitas udara tidak sehat, yakni ketika Air Quality Index mencapai lebih dari 150.
Gunakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Jokowi: Solusinya IKN, Transportasi Umum, Mobil Listrik
Saat mengendarai mobil, tutup semua jendela dan nyalakan AC dengan mode recirculate.
Saat berada di dalam ruangan, jaga kualitas udara dengan tidak melakukan aktivitas yang menyebabkan polusi, misalnya merokok, menyalakan lilin atau sumber perapian lainnya.
Ada tanaman yang bisa menjadi penyaring udara alami, misalnya bunga krisan, sirih gading, dan sebagainya. Bisa juga memasang air purifier atau alat penyaring udara di dalam ruangan untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik.
Lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, cuci tangan, tidak merokok, dan sebagainya.
Prof Agus menerangkan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan bisa mengurangi dampak polusi udara di dalam tubuh.
Baca Juga: Pindah Ibu Kota Disebut Solusi Polusi Udara di Jakarta, Profesor UI Nilai Belum Holistik
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu juga mengungkapkan, sebanyak 7 juta orang meninggal prematur setiap tahun karena polusi udara, sedangkan 21 persen di antaranya karena infeksi paru pneumonia.
"Jangan diremehkan, karena ini sering kali tidak mendapat perhatian," terangnya, Selasa (8/8/2023) dalam acara diskusi Ikatan Dokter Indonesia yang dipantau secara daring melalui Breaking News, Kompas TV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.