JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Putri Ariani kini tengah menjadi perhatian usai mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell di America’s Got Talent (AGT) 2023. Putri Ariani berhasil mendobrak keterbatasan melalui kemampuan vokal dan pianonya.
Putri Ariani, remaja asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini merupakan seorang penyandang disabilitas. Dia mengalami kebutaan sejak kecil akibat retinopathy of prematurity.
Dokter spesialis mata subspesialis vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Grimaldi Ihsan memberi penjelasan soal retinopathy of prematurity yang dialami Putri.
Baca Juga: Jokowi Bakal Vote Putri Ariani di Live Show AGT 2023: Saya Cawe-Cawe
Grimaldi mengatakan, retinopathy of prematurity dapat dialami oleh bayi yang lahir dalam kondisi prematur atau lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu.
“Pertumbuhan pembuluh darah dan saraf retinanya berhenti dan menyebabkan komplikasi lanjut yang membuat kebutaan,” jelas Grimaldi, Rabu (14/6/2023).
Retinopathy of prematurity yang terdeteksi sejak dini sebetulnya dapat ditangani sehingga mengurangi risiko kebutaan. Biasanya, dokter menggunakan funduskopi atau pemeriksaan mata untuk mendeteksi penyakit.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan terhadap bayi prematur yang lahir saat usia kandungan kurang dari 30 minggu atau berat badan saat lahir kurang dari 1.500 gram atau 1,5 kilogram (kg).
Apabila tidak dilakukan pencegah dini, retinopathy of prematurity yang mencapai stadium lanjut dapat menyebabkan kebutaan seperti yang dialami Putri Ariani.
Grimaldi mengatakan, kebutaan akibat retinopathy of prematurity sudah dapat diobati ketika dewasa. Sebab, penanganan medis harus dilakukan sedini mungkin.
“Ketika dewasa mungkin hanya bersifat rehabilitasi,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Jokowi Bakal Undang Putri Ariani Nyanyi di Peringatan HUT ke-78 RI
Lebih lanjut, Grimaldi menjelaskan bahwa kebutaan akibat retinopathy of prematurity juga dapat dipicu oleh banyaknya oksigen yang masuk.
“Karena seharusnya belum terpapar dengan oksigen, tapi karena prematur jadi pembuluh darah berhenti tumbuh. Selama berada di rahim, oksigennya tidak sebanyak di luar rahim,” pungkas Grimaldi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.